Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pramono: Pak Jokowi ke Afghanistan Saja Berani, apalagi ke Kediri

Kompas.com - 17/02/2020, 18:56 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan Presiden Joko Widodo tak punya pantangan berkunjung ke Kota Kediri, Jawa Timur.

Hal itu disampaikan Pramono menanggapi pemberitaan soal larangan Jokowi ke Kediri.

"Kita tahu Presiden kita ini tidak takut ke mana-mana. Mau ke mana saja, ke Afghanistan saya juga mendampingi, apalagi hanya ke Kediri. Saya melihat berita sudah melenceng jauh dari substansi awal," ujar Pramono di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (17/2/2020).

Saat ditanya apakah Jokowi bersedia datang ke Kediri bila diundang, Pramono mengatakan hingga saat ini belum ada pihak yang mengundang.

"Sampai hari ini Pak Jokowi tidak pernah diundang ke Kediri. Tergantung undangannya saja," lanjut dia.

Sebelumnya Pramono membantah melarang Presiden Joko Widodo berkunjung ke Kediri.

Baca juga: Enam Jam Jokowi di Afghanistan...

Hal itu disampaikan Pramono menjelaskan maksud pernyataannya di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, Jawa Timur, Sabtu (15/2/2020).

Dalam kesempatan itu, Pramono tak bermaksud melarang Jokowi ke Kediri.

Pramono mengatakan mulanya pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo KH Abdullah Kafabihi Mahrus menyatakan ada mitos bila presiden, wakil presiden, dan para pejabat datang ke Kediri biasanya mengalami nasib buruk.

Hal itu berkaca pada Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur yang berkunjung ke Kediri dan setelahnya dilengserkan.

Presiden Joko Widodo saat berkunjung ke Afghanistan, Senin (29/1/2018).Biro Pers Setpres Presiden Joko Widodo saat berkunjung ke Afghanistan, Senin (29/1/2018).
Namun, kata KH Abdullah Kafabihi Mahrus, ada penangkal supaya mereka terhindar dari nasib buruk bila berkunjung ke Kediri yakni dengan berziarah dan berdoa di makam ulama besar di Kediri, Syekh Al Wasil Syamsudin.

Pramono lantas berseloroh sebagai orang yang lahir di Kediri, ia paham betul mitos tersebut dan selaku pembantu Presiden akan mengingatkan Jokowi sebelum berkunjung ke sana.

Baca juga: Ramai soal Larangan Presiden ke Kediri, Ini Penjelasan Pramono Anung

"Karena yang diundang dalam acara reuni akbar dan muktamar itu Pak Wapres (Ma'ruf Amin), sambil bercanda saya bilang kalau Pak Wapres monggo saja mau datang karena diundang dan beliau kiai, beliau tahu penawarnya. Semua orang juga ketawa, ngakak," kata Pram di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (17/2/2020).

"Kalau Bapak Presiden, saya sebagai pembantu Presiden tentunya akan menyampaikan kepada beliau untuk tidak datang. Ini kata-kata ini, untuk tidak datang, ya karena beliau tidak diundang. Mana mau datang?" lanjut politisi PDI-P itu.

Ia pun memastikan pemberitaan yang menyatakan ia melarang Jokowi ke Kediri tidak benar karena hanya sebagai candaan merespons pernyataan pembuka dari KH Abdullah Kafabihi Mahrus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Nasional
Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Nasional
Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Nasional
Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Nasional
PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

Nasional
Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Nasional
Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran ibarat Pisau Bermata Dua

Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran ibarat Pisau Bermata Dua

Nasional
Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Nasional
Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Nasional
Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasional
Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Nasional
Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com