JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Bidang Statistik Sosial Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono mengakui publikasi penyelenggaraan sensus penduduk 2020 belum sampai pada tingkat masyarakat akar rumput.
Hal ini ia katakan terkait survei Litbang Kompas yang menyebut 60,9 persen masyarakat belum mengetahui adanya penyelenggaraan sensus penduduk pada 15 Februari hingga 31 Maret 2020.
"Kami mengakui publisitas memang belum menyasar sampai ke akar rumput," kata Margo pada Kompas.com, Senin (17/2/2020).
Baca juga: Survei Litbang Kompas: 60,9 Persen Masyarakat Tidak Tahu Sensus Penduduk pada Februari 2020
Margo mengatakan BPS melakukan sosialisasi secara bertahap. Sosialiasasi pertama dilakukan untuk sensus penduduk secara online.
Kemudian baru dilakukan sosialisasi untuk sensus penduduk secara konvensional yang akan dilakukan pada Juli 2020.
"Tahap awal memang kita lakukan segmented menyasar ke target sensus penduduk online pemerintahan, kampus, sekolah, dan lain-lain dengan asumsi literasi internetnya bagus," ungkapnya.
Baca juga: Survei Litbang Kompas: 51,5 Persen Warga Pilih Didatangi Petugas Sensus Penduduk
Ia pun menjelaskan alasan sosialisasi sensus penduduk secara online tidak dilakukan untuk semua kalangan masyarakat.
Semua itu, kata dia, disebabkan literasi teknologi masyarakat yang belum merata.
"Angka (survei) tersebut wajar kalau yang disurvei adalah masyarakat umum dan bukan yang segmented seperti yang jelaskan tadi," ucap Margo.
Baca juga: Sensus Penduduk Online Dimulai, Simak Tata Caranya
Kendati demikian, Margo menegaskan pihaknya sudah melakukan berbagai macam jenis sosialisasi sensus penduduk ke masyarkat.
Di antaranya melalui media massa seperti TV, radio, media cetak, media online, bioskop, media luar ruang dan sarana transportasi.
Kemudian, melalui BPS Goes to Campus, dan car free day. Serta sosialisasi melalui media online seperti Facebook, Instagram, Youtube dan Twitter.
Sebelumnya, Litbang Kompas melakukan jajak pendapat tentang pengetahuan masyarakat terkait informasi adanya sensus penduduk yang dilakukan pada 15 Februari hingga Maret 2020.
Dilansir dari Harian Kompas edisi 17 Februari 2020, sebanyak 60,9 persen responden tidak tahu akan diadakan sensus penduduk.
Jajak pendapat ini dilakukan sejak 12 hingga 13 Februari 2020 dengan metode jajak pendapat melalui telepon.
Baca juga: Litbang Kompas: 54,3 Persen Responden Tak Tahu Sensus Penduduk 2020
Jumlah responden yang digunakan sebanyak 530 berusia minimal 17 tahun berbasis rumah tangga dipilih secara bertingkat di 17 kota besar di Indonesia.
Di antaranya Banda Aceh, Padang, Medan, Palembang, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Denpasar, Pontianak, Samarinda, Makassar, Manado, Ambon dan Jayapura.
Jumlah responden ditentukan secara proporsional di setiap kota. Tingkat kepercayaan jajak pendapat 95 persen dengan nirpencuplikan kurang lebih 4,3 persen.
Meski demikian, kesalahan pencuplikan bisa saja terjadi. Hasil jajak pendapat ini mencerminkan pendapat masyarakat sesyai karakteristik responden di 17 kota besar.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.