Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Edhy Prabowo ke Kapolri: Saya Junior Abang, Jangan Lihat Menterinya

Kompas.com - 07/02/2020, 17:44 WIB
Devina Halim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengingatkan Kapolri Jenderal (Pol) Idham Azis bahwa ia adalah junior Idham.

Hal itu diungkapkan Edhy saat acara penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara KKP dengan Polri di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat (7/2/2020).

Ia pun mengaku sebagai junior dari para pejabat utama Mabes Polri yang hadir saat itu.

Edhy lalu meminta Idham dan pejabat Polri lainnya agar tak melihat dirinya sebagai menteri.

"Senior saya beliau ini (Idham), saya kalau lulus, 1994 dong ya, bedanya berapa tahun. Ini semua senior saya, saya sudah sampaikan bahwa yang harus abang ingat bahwa saya adalah junior abang," kata Edhy.

Baca juga: Jepang Mau Investasi di Natuna, Ini Kata Menteri KKP

"Jangan lihat menterinya. Jadi kalau setiap saat menteri, menteri adalah jabatan, tapi orangnya tetap junior, junior tidak bisa jadi senior, kecuali seniornya meninggal. Itu yang dicatat," sambung dia yang diikuti tawa para hadirin.

Terkait dengan MoU tersebut, Edhy mengatakan, KKP bekerja sama dengan Polri untuk memberi pembinaan terhadap masyarakat kelautan dan perikanan.

Kerja sama juga mencakup bantuan pengamanan, pertukaran data, hingga penegakan hukum.

Di penghujung sambutannya, Edhy pun berterima kasih kepada Idham yang telah mendatangi kantornya.

Baca juga: Menteri KKP Angkat 22 Pejabat Baru, dari Ngabalin hingga Rokhmin Dahuri

Ia lalu berkelakar terkait pertemuan mereka selanjutnya di lapangan badminton.

"Terima kasih Pak Kapolri atas kehadiran abang datang ke kantor adek abang yang serba sederhana ini. Insya Allah pertemuan selanjutnya lapangan badminton kami sudah siap, sehingga kita bisa di lapangan badminton," tutur Edhy.

Acara tersebut turut dihadiri Kabareskrim Komjen Listyo Sigit Prabowo, Kabaharkam Komjen Agus Andrianto, Kadiv Propam Irjen Ignatius Sigit Widiatmono, dan Kakorpolairud Baharkam Polri Irjen Lotharia Latif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com