Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Daripada Saya Mati di Rumah, Lebih Baik Saya Mati di Depan Istana..."

Kompas.com - 07/02/2020, 06:09 WIB
Allizha Puti Monarqi,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tiga warga asal Mojokerto, Jawa Timur, melakukan aksi di depan Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (6/2/2020).

Ahmad Yani, Sugiantoro, dan Heru Prasetiyo ingin bertemu Presiden Joko Widodo mewakili warga desanya.

Mereka menuntut penutupan tambang pasir dan batu (sirtu) di Desa Lebakjabung, Kecamatan Jatirejo, melalui aksi berjalan kaki dari Mojokerto selama delapan hari sejak Minggu (26/1/2020).

Ketiganya tiba di Jakarta pada Sabtu (1/2/2020).

Baca juga: Jalan Kaki dari Mojokerto, 3 Warga Ingin Bertemu Jokowi di Istana

Yani dan kedua kawannya menegaskan tidak akan pulang sebelum bertemu dengan Presiden Jokowi. Bahkan, ia rela mempertaruhkan nyawanya demi tuntutannya itu.

"Daripada saya mati di rumah, lebih baik saya mati di (depan) istana ini, akan lebih membanggakan anak istri," tegas Yani.

Yani mengaku, warga Desa Lebakjabung merasa dijajah karena tidak memiliki ruang hidup di desanya sendiri.

"Kami merasa dijajah di sana, kami punya inovasi, kami punya kreasi di desa kami, tidak hanya sekadar dikasih uang kompensasi," tutur Yani. 

Baca juga: Komnas HAM: Ada kasus pelanggaran HAM berat, Konflik Agraria dan Intoleransi

Warga Desa Lebakjabung menolak penambangan batu andesit yang dilakukan perusahaan tambang CV Sumber Rejeki dan CV Rizky Abadi.

Penolakan itu terjadi karena lokasi pertambangan berada di hulu sungai dan kawasan hutan lindung. Hal tersebut dinilai akan merusak lingkungan dan mata air yang menjadi tumpuan warga desa sehari-hari.

Baca juga: Komnas HAM Sebut Pelanggaran HAM Berat dan Konflik Agraria Jadi PR Pemerintah

Sampai tuntutannya tersampaikan, Yani dan kedua kawannya menegaskan tidak akan pulang dan akan menunggu di depan istana.

"Tetap di sini, harus sampai bertemu Pak Jokowi. Kalau tidak ketemu Pak Jokowi, tentunya kami tidak akan berani pulang," tukas Yani.

Baca juga: Konflik dan Pelanggaran HAM, Catatan Kelam 20 Tahun Reformasi

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com