Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahfud: Pendirian Posko Antisipasi Corona di Natuna Sudah Tak Mendesak

Kompas.com - 06/02/2020, 20:36 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Icha Rastika

Tim Redaksi

NATUNA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan, pendirian posko kesehatan untuk mengantisipasi penularan virus corona di Natuna sudah tidak mendesak.

"Membuat posko-posko sudah tidak terlalu urgent sekarang karena sudah dijelaskan masalahnya antara penyakit dan jarak, antara penyakit dan masyarakat," ujar Mahfud di Kantor Bupati Natuna, Kepulauan Riau, Kamis (6/2/2020).

Dia juga menegaskan bahwa sampai sekarang belum ada kasus penularan virus corona yang terjadi di Indonesia.

Baca juga: Khawatir Terpapar Virus Corona, Pasangan Muda Ini Nyaris Gagal Menikah

Selain itu, dia mengingatkan bahwa Indonesia mempunyai kemampuan teknologi kedokteran yang mampu mendeteksi dan melakukan observasi cepat terhadap penularan virus corona.

Teknologi itu pun disebutnya telah memenuhi standar internasional.

"Jadi masyarakat mohon tenang ya," ucap Mahfud.

Sebelumnya, Mahfud beserta rombongan menggelar rapat koordinasi bersama Bupati Natuna Abdul Hamid Rizal dan Forkopimda Natuna di Kantor Bupati Natuna.

Kunjungan yang dilakukan Mahfud ini selang sehari setelah kunjungan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ke Natuna pada Rabu (5/2/2020).

Dalam kunjungannya, Prabowo juga sempat mengunjungi para warga yang diobservasi di hanggar Pangkalan TNI AU Raden Sadjad, Natuna.

Saat ini, 237 WNI dan satu WNA sedang dalam masa observasi di Natuna.

Mereka semua merupakan warga yang telah berhasil dipulangkan dari Kota Wuhan, China.

Baca juga: Mahfud: Negara Hadir di Natuna, Lindungi Warga dari Penularan Virus Corona

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Anung Sugihantono mengatakan, kondisi 237 WNI dan satu WNA yang dikarantina di Natuna saat ini masih terpantau sehat.

"Semua baik. Sebanyak 238 orang yang dipulangkan dari Wuhan, termasuk (di dalamnya) satu WNA, semua sehat," ujar Anung ketika dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (4/2/2020).

Anung juga menegaskan, bahwa 238 orang tersebut bukan pasien. "Mereka bukan pasien tapi orang sehat yg sedang dalam masa observasi," ucap dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com