Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabaharkam Dilaporkan ke Propam atas Dugaan Intervensi Kasus

Kompas.com - 04/02/2020, 08:42 WIB
Devina Halim,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Advokat Joko Pranata Situmeang melaporkan Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Baharkam) Polri Komjen Agus Andrianto ke Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Senin (3/2/2020).

Joko mewakili kliennya bernama Ametro Pandiangan, yang menjadi korban dugaan penculikan. 

Laporan itu dilayangkan kepada Agus dengan dugaan intervensi pada kasus dugaan penculikan yang diduga melibatkan seorang pejabat di Kabupaten Tapanuli Tengah.

"Dugaan melakukan intervensi atas dugaan tindak pidana penculikan terhadap salah satu warga (Ametro Pandiangan), yang diduga diculik oleh ajudan Bupati Tapanuli Tengah saat ini," ungkap Joko di Gedung Bareskrim, Jakarta Selatan, Senin.

Baca juga: Mengaku Dianiaya Polisi, Lutfi Alfiandi Dipersilakan Lapor ke Propam

Laporan itu telah diterima oleh Divisi Propam. Surat penerimaan laporan bernomor SPSP2/266/II/2020/BAGYANDUAN.

Joko mengatakan, Ametro dipaksa masuk ke dalam mobil dan ditodong senjata oleh orang yang mengaku sebagai polisi.

Padahal, ia sempat mengaku tidak mengenal nama yang disebutkan oleh orang yang mengaku sebagai polisi tersebut.

Baca juga: Gunakan Sabu dan Rekam Polwan Saat Mandi, 2 Oknum Polisi Diarak Keliling Polda Sumut

Setelah itu, Ametro dibawa ke sebuah kafe dan diminta mengeluarkan isi kantongnya. Ia diduga sebagai pengedar narkoba.

Namun, setelah hasil urine menyatakan Ametro negatif penggunaan narkoba, ia dilepaskan.

Ketika mencoba melaporkan dugaan penculikan tersebut, dua polsek dan satu polres tidak menerima laporan itu.

Hingga akhirnya, Polda Sumut mengambil alih kasus tersebut.

"Setelah masalah narkoba tidak bisa dibuktikan oleh Polres Tapanuli Tengah, maka kapolda mengatensikan masalah ini, kapolda langsung mengambil alih masalah penculikan ini dan ditangani oleh Polda Sumut," kata Joko.

Namun, kasus tersebut tak mendapat titik terang hingga saat ini.

"Kasus penculikan tersebut sudah 3 minggu terjadi. Bahkan sampai saat ini belum ada upaya dari Polda Sumut untuk mengungkap ke publik apakah dalangnya atau pelaku dari tindak pidana penculikan tersebut sudah ditahan atau tidak," ujarnya.

Baca juga: Diduga Ada Transaksi Pemiliknya dengan Bupati Tapanuli Tengah, KPK Geledah Sebuah Kantor

Ia melaporkan Agus, yang merupakan mantan Kapolda Sumut, karena diduga memiliki kedekatan dengan bupati tersebut.

Joko sekaligus melampirkan bukti kedekatan antara Agus dengan bupati. Salah satu foto adalah Agus dan bupati pada sebuah acara di Tapanuli Tengah.

Foto lainnya adalah ketika Agus menjadi saksi di pernikahan adik ipar Bupati Tapanuli Tengah.

Laporan itu juga dilakukan usai munculnya pernyataan anggota DPR dari Fraksi PDI-Perjuangan Masinton Pasaribu saat rapat kerja dengan Polri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (30/1/2020).

Masinton mengkritisi Agus yang seolah-olah menjadikan institusi kepolisian sebagai kaki tangan Bupati Tapanuli Tengah.

"Informasi yang saya dapat, Bapak Kabaharkam itu memberikan atensi untuk tidak mengembangkan perkara ini. Saya mohon maaf ini Pak Agus," kata Masinton.

"Kami ketika ke Polda Sumut, kami sudah bilang kenapa posisi Pak Kapolda pada saat itu Pak Agus meng-subordinat institusi kepolisian menjadi kaki tangan bupati, siapa bupati itu," lanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com