Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko Airlangga Sebut Virus Corona Tak Ganggu Ekonomi RI, Ini Alasannya

Kompas.com - 03/02/2020, 15:41 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan, wabah virus corona di China tak akan terlalu mengganggu perekonomian Indonesia.

Hal tersebut dikarenakan 56 persen perekonomian Indonesia bergantung pada pasar domestik.

Sementara, ekspor Indonesia yang terbesar bukan dilakukan ke China.

"Sebanyak 56 persen ekonomi kita tergantung pasar domestik dan ekspor kita itu bukan ke China yang terbesar. Jadi itu yang membuat kita optimistis (ekonomi tak terganggu gara-gara corona)," ujar Airlangga dalam acara Seminar Nasional bertajuk Membangun Optimisme dan Peluang di Tengah Ketidakpastian di Wisma Antara, Jakarta Pusat, Senin (3/2/2020).

Baca juga: Rapat Komisi XI, Menkes Terawan Jelaskan Alasan Karantina WNI dari Wuhan di Natuna

Airlangga mengatakan, Indonesia melakukan ekspor besar ke pasar tradisional yang ada di Amerika, Eropa, termasuk Australia.

Oleh karena itu, kata dia, terkait wabah virus corona tersebut perekonomian Indonesia tak akan terlalu terpengaruh.

Namun, apabila Indonesia mengurangi impor dari China akibat hal itu, kata dia, maka Indonesia akan mengalami pengurangan defisit impor dari China.

"Soal ini, kami carikan alternatifnya," kata Airlangga Hartarto.

"Jadi kuncinya adalah pasar domestik kita perkuat dan ekspor market kita di luar China harus didorong sambil cari impor substitusi," ujar dia.

Baca juga: Menko Perekonomian Akui Virus Corona Berdampak terhadap Pariwisata Indonesia

Sebelumnya, Airlangga juga mengakui, munculnya kasus virus corona justru akan sangat berdampak pada sektor pariwisata.

"Tourism itu adalah yang pertama terpukul oleh virus corona. Tentu efeknya ke Indonesia," ujar Airlangga.

Menurut dia, dampak virus corona berpengaruh terhadap turunnya jumlah wisatawan asal China. Di sejumlah daerah wisatawan China merupakan penyumbang wisatawan terbesar.

"Tourism (dari) China sangat berpengaruh di beberapa daerah, seperti di Sulawesi Utara maupun di Kepulauan Riau, demikian pula di Bali," kata Airlangga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com