Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahfud: Pak Jokowi Bilang, Jangan Pandang Bulu kalau Ada Orang Istana Terlibat

Kompas.com - 30/01/2020, 20:24 WIB
Dani Prabowo,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) Mahfud MD mengatakan, tidak mudah memberantas praktik korupsi di Tanah Air.

Oleh karena itu, menurut dia, diperlukan kerja sama berbagai pihak guna menyelesaikan persoalan ini hingga ke akarnya.

Hal itu diungkapkan Mahfud saat bertandang ke Menara Kompas di Palmerah Selatan, Jakarta Barat, Kamis (30/1/2020) sore.

Baca juga: Kasus Terorisme Semakin Turun, Mahfud MD Minta Tetap Waspada

Awalnya, Mahfud membahas soal kinerja Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dalam upaya menata birokrasi serta memberantas praktik korupsi di perusahaan pelat merah.

“Jadi, kalau agak terlambat masalah birokrasinya, ditata. Di situ juga banyak yang tersandera oleh kasus. Birokrasi ini kalau diperbaiki, menggeliat semua,” kata Mahfud.

“Seperti sekarang ini kan Erick Thohir ini sebenarnya bagus kan. Dia sekarang sudah mulai diserang. Disebut ikut terlibat apalah. Nah, orang yang menyerang ini diduga orang yang takut kalau ini dibongkar,” ucap dia.

Baca juga: Wawancara Khusus - Mahfud MD Menjawab Rumor hingga Bicara Upaya Atasi Industri Hukum - (Bagian 1 dari 2 Tulisan)

Oleh karena itu, lanjut Mahfud, beberapa waktu lalu Erick sempat menyambangi kantornya untuk berkoordinasi terkait kasus dugaan korupsi di Jiwasraya dan Asabri.

Dalam pertemuan tersebut, Erick membawa sejumlah dokumen.

Mahfud kemudian mempelajari dokumen itu untuk mengetahui di mana saja letak kesalahan dan bagaimana seseorang melakukan perbuatan haram tersebut.

“Dari sudut itu, saya tahu juga bahwa Erick Thohir sungguh-sungguh dengan itu (memberantas korupsi). Tetapi, karena sudah banyak penyakit di bawah, diserang balik kan dari dalam, dari kelompok mereka yang akan terkena ini. Ini persoalannya,” ujar dia.

Baca juga: Mahfud Nilai Belum Perlu Tindakan Darurat Terkait Corona

“Korupsi itu (ibaratnya) kalau Anda buka satu (sarang), seperti tawon, koruptor-koruptor lainnya datang menyerang. Memang susah ini, jadi kita sambil nyari jalan, sambil memperbaiki. Istilahnya sambil berlayar menambal yang bocor,” kata Mahfud. 

Ia juga mengatakan, selama ini Presiden Joko Widodo konsisten dalam upaya pemberantasan korupsi.

Bahkan, ia mengaku mendapat tugas dari Presiden Jokowi untuk berbicara kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) agar tidak ragu dalam menegakkan hukum.

Demikian juga bila ada pihak tertentu yang mengaku kenal dekat dengan presiden dan  terbukti melakukan tindak pidana korupsi. Mahfud meminta KPK untuk menindaknya.

Baca juga: Wawancara Khusus - Mahfud MD Bicara Soal Pesimisme Pemberantasan Korupsi dan Penegakan HAM - (Bagian 2 dari 2 Tulisan)

"Kalau Jiwasraya dan Asabri itu, Pak Jokowi mengatakan begini, 'Pak Mahfud, saya mengikuti juga'. Bahwa ada orang berspekulasi bahwa ini permainan orang-orangnya Pak Jokowi ini, ini dulu untuk biaya kampanye, macam-macam. 'Pak Mahfud ini tolong di-clear-kan, pokoknya semua ditindak agar jelas siapa yang main," ucap Mahfud. 

"Kalau ada orang Istana ambil saja tanpa pandang bulu, kalau ada orang ngaku dekat saya, silakan saja ambil. Jangan ditutup-tutup pengadilan'," kata Mahfud sembari menirukan perintah Jokowi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 16 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 16 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pedangdut Nayunda Nabila Irit Bicara Usai Diperiksa Jadi Saksi TPPU SYL

Pedangdut Nayunda Nabila Irit Bicara Usai Diperiksa Jadi Saksi TPPU SYL

Nasional
KSP Ungkap 9 Nama Pansel Capim KPK Harus Sudah di Meja Setneg Akhir Mei, Juni Bekerja

KSP Ungkap 9 Nama Pansel Capim KPK Harus Sudah di Meja Setneg Akhir Mei, Juni Bekerja

Nasional
Uang Kuliah Mahal, Pengamat: Kebijakan Pemerintah Bikin Kampus Jadi Lahan Bisnis

Uang Kuliah Mahal, Pengamat: Kebijakan Pemerintah Bikin Kampus Jadi Lahan Bisnis

Nasional
Pansel Capim KPK Didominasi Unsur Pemerintah, KSP Beralasan Kejar Waktu

Pansel Capim KPK Didominasi Unsur Pemerintah, KSP Beralasan Kejar Waktu

Nasional
BNBP: Sumatera Barat Masih Berpotensi Diguyur Hujan Lebat hingga 20 Mei 2024

BNBP: Sumatera Barat Masih Berpotensi Diguyur Hujan Lebat hingga 20 Mei 2024

Nasional
Alexander Sarankan Capim KPK dari Polri dan Kejaksaan Sudah Pensiun

Alexander Sarankan Capim KPK dari Polri dan Kejaksaan Sudah Pensiun

Nasional
Draf RUU Penyiaran: Masa Jabatan Anggota KPI Bertambah, Dewan Kehormatan Bersifat Tetap

Draf RUU Penyiaran: Masa Jabatan Anggota KPI Bertambah, Dewan Kehormatan Bersifat Tetap

Nasional
Latihan TNI AL dengan Marinir AS Dibuka, Pangkoarmada I: Untuk Tingkatkan Perdamaian

Latihan TNI AL dengan Marinir AS Dibuka, Pangkoarmada I: Untuk Tingkatkan Perdamaian

Nasional
Siapkan Sekolah Partai untuk Calon Kepala Daerah, PDI-P Libatkan Ganjar, Ahok hingga Risma

Siapkan Sekolah Partai untuk Calon Kepala Daerah, PDI-P Libatkan Ganjar, Ahok hingga Risma

Nasional
Sektor Swasta dan Publik Berperan Besar Sukseskan World Water Forum Ke-10 di Bali

Sektor Swasta dan Publik Berperan Besar Sukseskan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
BNPB Minta Warga Sumbar Melapor Jika Anggota Keluarga Hilang 3 Hari Terakhir

BNPB Minta Warga Sumbar Melapor Jika Anggota Keluarga Hilang 3 Hari Terakhir

Nasional
Nurul Ghufron Akan Hadiri Sidang Etik di Dewas KPK Besok

Nurul Ghufron Akan Hadiri Sidang Etik di Dewas KPK Besok

Nasional
LHKPN Dinilai Tak Wajar, Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta Dicopot dari Jabatannya

LHKPN Dinilai Tak Wajar, Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta Dicopot dari Jabatannya

Nasional
Alexander Sebut Calon Pimpinan KPK Lebih Bagus Tidak Terafiliasi Pejabat Maupun Pengurus Parpol

Alexander Sebut Calon Pimpinan KPK Lebih Bagus Tidak Terafiliasi Pejabat Maupun Pengurus Parpol

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com