JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Anung Sugihantono mengatakan, hingga 27 Januari 2020, terjadi 1.358 kasus demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia yang tersebar di sebelas provinsi.
Jumlah tersebut, menurut Anung, lebih kecil dibandingkan tahun 2019.
"Alhamdulillah kalau dibandingkan dengan tahun lalu pada periode yang sama itu angkanya 11.224. Jadi turun banyak," kata Anung di Gedung Kemenkes, Jakarta Selatan, Kamis (30/1/2020).
Baca juga: Bagaimana Cara Penularan Demam Berdarah (DBD)?
Catatan Kemenkes, atas kasus DBD ini, sebanyak 12 orang meninggal dunia. Angka kematian ini tercatat sejak Januari 2020.
Dari 11 provinsi yang terdapat penderita DBD, kejadian terbanyak ada di Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan 552 kasus.
Kasus terbanyak terjadi di Kabupaten Sikka dengan angka kematian sebanyak enam orang.
"Kematiannya itu di NTT 6, Jabar 3, Bengkulu 1, Jateng 1, Jatim 1," ujar Anung.
Baca juga: Sejak 1 Januari 2020, RSUD Kota Depok Tangani 72 Pasien DBD
Anung mengatakan, sebagai upaya pencegahan, sejak Oktober 2019 pihaknya telah membuat surat edaran ke masyarakat mengenai antisipasi DBD.
"Mengingat pola yang terjadi di Indonesia bahwa kasus kejadian DBD biasanya mulai meningkat pada bulan desember dan peak-nya biasanya pada bulan Januari dan Febuari," kata Anung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.