Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Orang yang Dipercaya Jokowi di Kursi Direksi dan Komisaris BUMN

Kompas.com - 23/01/2020, 06:06 WIB
Dani Prabowo,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com – Jelang 100 hari masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin, pemerintah terus berupaya merombak struktur komisaris dan direksi badan usaha milik negara (BUMN).

Satu per satu orang dekat lingkaran Istana pun mulai masuk ke dalam sejumlah posisi strategis di lingkungan perusahaan pelat merah itu.

Setidaknya ada lima orang dianggap dekat dan dipercaya oleh Presiden Joko Widodo untuk menduduki jabatan strategis di BUMN.

Siapa saja mereka? 

Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok

Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok hadir saat pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Minggu (20/10/2019). Jokowi dan Maruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden masa jabatan 2019-2024.KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok hadir saat pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Minggu (20/10/2019). Jokowi dan Maruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden masa jabatan 2019-2024.

Ahok ditunjuk sebagai Komisaris Utama sekaligus Komisaris Independen PT Pertamina (Persero). Ia merupakan wakil Jokowi ketika masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Ketika Jokowi terpilih sebagai Presiden pada periode pertama, ia menggantikan posisinya sebagai orang nomor satu di DKI.

Lulusan Teknik Geologi Universitas Trisakti itu ditetapkan sebagai komisaris utama sejak 22 November 2019 berdasarkan Keputusan Menteri BUMN selaku Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Pertamina (Persero) No.SK-282/MBU/11/2019 tanggal 22 November 2019.

Sebelumnya, Ahok pernah menduduki sejumlah jabatan politik, antara lain anggota DPRD Kabupaten Belitung Timur, Bupati Belitung Timur, dan anggota DPR RI.

Chandra Hamzah

Mantan pimpinan KPK Chandra M Hamzah DANY PERMANA Mantan pimpinan KPK Chandra M Hamzah

Mantan komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Chandra Hamzah menjabat sebagai Komisaris Utama Bank BTN.

Bukan kali ini saja Chandra menduduki jabatan komisaris.

Pada 2014 lalu, Menteri BUMN Rini M Soemarno pernah menunjuknya sebagai Komisaris Utama PT PLN (Persero).

Ia juga pernah ditunjuk sebagai Komisaris Utama BTN.

Belakangan, Chandra mengundurkan diri dari jabatan Komisaris Utama BTN lantaran baru saja menjabat sebagai Komisaris Utama PLN. 

Triawan Munaf

Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf foto bersama penyanyi rap Indonesia Rich Brian.Bidik layar Instagram @triawanmunaf Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf foto bersama penyanyi rap Indonesia Rich Brian.

Mantan Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) ini ditunjuk sebagai Komisaris Utama Garuda Indonesia menggantikan Sahala Lumban Gaol.

Keputusan itu dibacakan saat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) di Jakarta, Rabu (22/1/2020).

Triawan merupakan salah satu tim sukses Jokowi pada masa kampanye Pilpres 2014 lalu. Namun, di dalam struktur kabinet kedua Jokowi, ia tak lagi duduk di kursi eksekutif.

Lulusan Universitas Parahyangan itu diketahui sudah cukup lama aktif di dunia industri kreatif.

Triawan merupakan personel grup band Giant Step yang pernah juga menjabat sebagai pendiri sekaligus pemimpin Advocado pada 2011.

Sebelumnya, ia pernah menjadi Chairman sekaligus Creative Adviser and Co-Founder of AdWork!Euro RSCG Partnership.

Yenny Wahid

Yenny Wahid, saat mengisi diaog lintas agama dengan mengambil tema Ritus Kekerasan Berbasis Agama: Mengapa Harus Terjadi berlangsung di Wahid Institute, Jakarta, Senin (28/2/2011).  KOMPAS/ALIF ICHWAN Yenny Wahid, saat mengisi diaog lintas agama dengan mengambil tema Ritus Kekerasan Berbasis Agama: Mengapa Harus Terjadi berlangsung di Wahid Institute, Jakarta, Senin (28/2/2011).

Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid atau lebih akrab disapa Yenny Wahid ditunjuk sebagai Komisaris Independen Garuda.

Anak kedua dari almarhum Presiden keempat Abdurrahman Wahid atau Gus Dur itu diketahui menjadi salah satu pendukung Jokowi-Ma’ruf Amin pada Pilpres 2019 lalu, meski berada di luar struktur tim sukses.

Yenny yang juga menjabat sebagai Direktur The Wahid Institute itu pernah menjabat sebagai Staf Khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 2006.

Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), sebelum dicopot Muhaimin Iskandar saat partai itu dilanda isu keretakan 2008 silam.

Amien Sunaryadi

Amien SunaryadiKOMPAS/HENDRA A SETYAWAN Amien Sunaryadi

Amien Sunaryadi ditunjuk Menteri BUMN Erick Thohir menjadi Komisaris Utama (Komut) PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), Senin (23/12/2019).

Tercatat Amien pernah menjabat sebagai Kepala Sub Direktorat Pengawasan Khusus Kelancaran Pembangunan pada Deputi Bidang Pengawasan Khusus Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

 

Ia juga pernah menjadi Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2003-2007.

Pada 2014 lalu, Amien Sunaryadi ditunjuk Presiden Jokowi sebagai Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksanaan Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com