Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PSI Ingin Jembatani Calon Kepala Daerah yang Tak Punya Uang

Kompas.com - 18/01/2020, 15:30 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PSI Grace Natalie mengungkapkan seleksi terbuka yang dilakukan PSI sebagai upaya menjembatani orang berkualitas namun tidak memiliki uang untuk maju di Pilkada 2020 Serentak.

"Kami harapkan ini jadi kontribusi supaya ke depan ada lebih banyak orang yang bagus, tidak perlu takut berkontestasi karena enggak punya uang, misalnya, atau karena tidak ada koneksi politik, atau darah biru politik," ujar Grace di kantor DPP PSI, Jakarta, Sabtu (18/1/2020).

Grace mengatakan, metode konvensi yang dilakukan PSI sebagai upaya menawarkan solusi terhadap proses demokrasi yang kerap dikaitkan dengan tingginya biaya politik.

Baca juga: Fraksi PSI DPRD DKI Saran Aplikasi Pantau Banjir Diaktifkan Lagi

Mereka yang selama ini berkontestasi, kata dia, kerap mengeluarkan uang yang cukup besar.

Maka, tak heran, untuk menjadi seorang pejabat publik harus mengeluarkan biaya besar.

Sebab itu, PSI memberikan solusi bagi kontestan agar menghindari politik uang dalam pesta demokrasi.

Dengan demikian, terang Grace, orang tidak perlu mengeluarkan uang untuk mendapat dukungan dari PSI.

"Maka PSI, siap memberikan dukungan tanpa biaya apapun," jelas Grace.

Nantinya, hasil seleksi terbuka sendiri akan dikombinasikan dengan hasil survei hingga uji publik.

Adapun dalam seleksi terbuka pada hari ini diperuntukan bagi kontestan yang bertarung di Pilkada Tangerang Selatan. Sebanyak 18 peserta telah mengikuti seleksi dengan format wawancara.

Baca juga: Putri Maruf Amin Ikut Seleksi PSI untuk Pilkada Tangsel, Bawa Skema Berantas Korupsi

Sementara, pada Minggu (19/1/2020), PSI menggelar seleksi terbuka untuk Pilkada Surabaya.

Sedangkan, panelis independen di antaranya, mantan Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, pakar psikologi politik Hamdi Muluk, ekonom Faisal Basri, mantan Komisioner KPK Bibit Samad Rianto, staf pengajar Nanyang Technological University (NTU) Sulfikar Amir, Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan, dan Direktur Eksekutif SMRC Sirojudin Abbas.

Kemudian disusul Direktur Eksekutif CSIS Philips Vermonte, Founder Ruang Guru Iman Usman, aktivis anti-korupsi Natalia Soebagjo, politisi senior Abdillah Toha, sineas, Ernest Prakasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Nasional
Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com