Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Aceh, Warga Diimbau Tetap Tenang

Kompas.com - 07/01/2020, 15:35 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasca gempa bermagnitudo 6,1 mengguncang Aceh dan pesisir barat Sumatera, masyarakat diimbau untuk tetap tenang.

Masyarakat diminta untuk tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

"Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa," kata Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo melalui keterangan tertulis, Selasa (7/1/2020).

Baca juga: Gempa di Sinabang, BMKG Medan: Belum Ada Laporan Kerusakan Akibat Gempa

Agus mengimbau warga Aceh dan sekitarnya untuk memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggal mereka cukup tahan gempa.

"Pastikan tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum Anda kembali ke dalam rumah," ujarnya.

Agus memastikan, gempa yang berlokasi di 24 kilometer barat daya Sinabang, Aceh, ini tak berpotensi tsunami.

Hingga saat ini, laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut adalah keretalan ringan pada dua unit sarana pemerintah, dan sebagian kaca jendela pecah.

Korban jiwa dalam peristiwa ini pun dinyatakan nihil.

"Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG," kata Agus.

Gempa bumi bermagnitudo 6,4 mengguncang wilayah Aceh dan pesisir barat Pulau Sumatera pada Selasa (7/1/2020).

Sementara, Badan Geologi Amerika Serikat (USGS) mencatat gempa berkekuatan 6,2.

Baca juga: Pemutakhiran Data, Gempa Aceh Bermagnitudo 6,1

Dari informasi yang diperoleh dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 13.05 WIB.

Pusat gempa berada 13 kilometer di bawah permukaan Samudera Indonesia, tepatnya 24 kilometer barat daya dari Sinabang.

Adapun guncangan gempa dirasakan bervariasi mulai dari skala Modified Mercalli Intensity (MMI) II hingga III, mulai dari Tapak Tuang, Singkil, Gunung Sitoli, Nias Utara, Medan, Nias Barat, hingga Meulaboh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com