Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden dan Kepala BNPB Bahas Pencegahan Longsor di Helikopter

Kompas.com - 05/01/2020, 17:47 WIB
Devina Halim,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo memerintahkan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo menanam tanaman vetiver pada area gundul untuk mencegah terjadinya longsor.

Perintah itu dilontarkan Jokowi saat menumpangi helikopter dalam perjalanan kunjungan kerja ke Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (5/1/2020).

Awalnya, Jokowi bertanya kepada Doni Monardo terkait langkah pencegahan terhadap longsor.

"Pak Doni, apa yang harus dilakukan (untuk mencegah longsor),” kata Jokowi seperti dikutip dari siaran pers BNPB, Minggu.

“Kembalikan fungsi lahan dengan menanam vetiver, Pak Presiden," jawab Doni.

Baca juga: Presiden Instruksikan Daerah Terisolasi Banjir dan Longsor di Bogor Dibuka Aksesnya

Vetiver dikenal dengan nama akar wangi atau narwastu. Tanaman sejenis rumput yang berasal dari India tersebut masih sekeluarga dengan padi dan sereh.

Menurut Doni, tanaman tersebut sudah dikenal dunia sebagai pencegah tanah longsor karena akarnya yang bisa mencapai kedalaman 2 hingga 2,5 meter.

Maka dari itu, vetiver dinilai tepat untuk mengatasi lahan gundul yang salah satu penyebabnya adalah perusahaan lalai menghijaukan kembali lahan Hak Guna Usaha (HGU).

"Bioteknologi vertiver sudah diujicoba dan mendapat pengakuan World Bank bahkan PBB. Di banyak tempat dan negara, tanaman ini sudah dikenal luas sebagai tanaman pencegah longsor," tutur Doni Monardo.

Baca juga: BNPB dan Menko PMK Sambangi Pengungsi Longsor di Sukajaya Bogor

Presiden pun memerintahkan Doni berkoordinasi dengan TNI dan pihak terkait lainnya untuk menanam vetiver, khususnya di lereng pegunungan.

Menjawab instruksi itu, Doni pun mengaku akan menyiapkan 100.000 bibit tanaman akar wangi.

Tanaman dengan nilai ekonomis, ujar Doni, akan ditanam di sela akar wangi.

"Di sela-sela tanaman akar wangi, akan diseling tanaman keras seperti sukun, aren, dan alpukat. Selain punya nilai ekologis, juga punya nilai ekonomis," ucap Doni.

Baca juga: Presiden Jokowi Minta Pemenuhan Kebutuhan Korban Banjir Diprioritaskan

Diketahui, Jokowi, Doni Monardo, dan sejumlah pejabat negara lainnya diagendakan meninjau korban banjir dan longsor di daerah tersebut.

Namun, helikopter gagal mendarat karena cuaca buruk. Helikopter pun kembali ke Lanud Atang Sanjaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com