Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalur Distribusi ke Lebak Terputus, BNPB Kirim Logistik Pakai Helikopter

Kompas.com - 03/01/2020, 12:14 WIB
Ardito Ramadhan,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana menerbangkan satu unit helikopter berisi logistik untuk para korban bencana banjir bandang di Lebak, Banten.

Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB Agus Wibowo menyatakan, bantuan logistik itu harus dikirim lewat jalur udara karena jalur darat terputus.

"Hari ini kita mengirimkan satu helikopter TNI, tadi sudah berangkat ke Banten untuk dropping logistik karena banyak jalan yang putus jadi dropping logistik di sana," kata Agus di Graha BNPB, Jakarta Timur, Jumat (3/1/2020).

Agus melanjutkan, distribusi logistik tersebut kemudian akan ditangani oleh komandan resor militer setempat.

Baca juga: Update, BNPB: 43 Meninggal akibat Banjir di Jabodatebek dan Lebak

Agus juga memastikan aparat gabungan dari TNI, Polri, Basarnas, dan BPBD setempat juga sudah berada di lokasi bencana.

"BPBD dengan TNI Polri sudah bekerja di sana bersama Basarnas juga untuk mencari orang yang hilang tadi tertimbun," ujar Agus.

Ia menambahkan, jalan yang rusak akibat bencana tersebut juga akan segera diperbaiki.

Diberitakan, banjir bandang melanda Kabupaten Lebak, Banten, Rabu (1/1/2020) lalu.

Banjir bandang terjadi lantaran Sungai Ciberang yang berhulu di Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) meluap.

BNPB mencatat terdapat delapan orang korban jiwa akibat peristiwa itu.

Baca juga: Korban Banjir Bandang Lebak Minta Dikirim Makanan Matang, Keluhkan Tidak Ada Listrik dan Air Bersih,

Selain menimbulkan korban jiwa, tujuh jembatan putus di Kecamatan Sajira, satu di antaranya merupakan jembatan utama yang menghubungkan tiga kecamatan.

Banjir bandang tersebut juga menghanyutkan sejumlah rumah dan pondok pesantren di bantaran sungai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Nasional
195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

Nasional
Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Nasional
Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com