Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunci Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan, BNPB: Pencegahan

Kompas.com - 30/12/2019, 19:34 WIB
Dani Prabowo,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo menilai, kunci utama dalam menangani kasus kebakaran hutan dan lahan adalah mencegah peristiwa itu terjadi.

Berdasarkan catatan BNPB, luas area hutan dan lahan yang terbakar pada tahun ini mencapai 942.485 hektar.

Jumlah ini meliputi lahan gambut 269.777 hektar (27,7 persen) dan mineral 672.708 hektar (72,3 persen).

Baca juga: Kepala BNPB Ingatkan Masyarakat Waspadai Potensi Gempa Berulang

Meski lebih sedikit, namun sifat lahan gambut yang kering mengakibatkan timbulnya bencana asap yang cukup hebat dibandingkan lahan mineral.

"BNPB ke depan bersama kementerian/lembaga bertugas mengembalikan fungsi gambut menjadi basah dan berawa," kata Doni saat menyampaikan paparan di Kantor BNPB, Jakarta Timur, Senin (30/12/2019).

Sementara itu, dilihat dari wilayahnya, Kalimantan Tengah menjadi provinsi dengan luas area lahan terbakar paling luas yakni mencapai 161.298 hektar.

Di posisi berikutnya diikuti Kalimantan Barat (131.654 hektar), Nusa Tenggara Timur (120.143 hektar), Kalimantan Selatan (115.317 hektar), dan Sumatera Selatan (92.635 hektar).

Adapun puncak kasus kebakaran hutan dan lahan terjadi Juli hingga November 2019. Hal itu terjadi lantaran pada medio tersebut merupakan puncak musim kemarau pada tahun ini.

Diperkirakan, total kerugian yang timbul akibat bencana ini mencapai Rp 75 triliun.

Baca juga: 2019, BNPB Catat Terjadi 3.768 Bencana di Indonesia

Selain mencegah, Doni menambahkan, perlu adanya edukasi kepada masyarakat untuk tidak lagi membakar hutan dan lahan untuk kepentingan pertanian.

Salah satunya yakni dengan memberikan bantuan bibit yang memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi kepada masyarakat.

"Antara lain jenis tanaman jangka pendek seperti lidah buaya, kemudian nenas, jangka menengah seperti kopi, dan jangka panjang berupa sagu. Sehingga masyarakat tida bergantung pada satu jenis komoditi," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Nasional
Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Nasional
Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Nasional
Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Nasional
Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Nasional
Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Nasional
Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Nasional
Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Nasional
14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

Nasional
Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Nasional
Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Nasional
Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Nasional
SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

Nasional
Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Nasional
Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta 'Rest Area' Diperbanyak

Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta "Rest Area" Diperbanyak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com