JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Agama Fachrul Razi mengaku akan meninjau lagi masalah penutupan Gereja Kristen Indonesia (GKI) Yasmin dan Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Filadelfia.
Akibat penutupan Gereja itu, ratusan jemaah dari kedua gereja selalu menggelar ibadah natal di seberang Istana setiap tahunnya selama lima tahun terakhir. Tak terkecuali pada Rabu (25/12/2019) kemarin.
"Oh nanti kita tinjau lagi, kita lihat," kata Fachrul usai menghadap Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (26/12/2019).
Ia juga menegaskan tak boleh ada yang memaksakan kehendak.
Baca juga: Menteri Agama: Presiden Senang Natal Aman dan Damai
"Enggak boleh juga kemudian kita memaksakan kehendak. Ya kita coba dialog yang baik lah ya," ujarnya.
Ia menjelaskan, dialog nantinya harus diikuti semua pihak terkait, di antaranya perwakilan jemaat GKI Yasmin, HKBP Filadelfia, kelompok masyarakat, aparat keamanan, hingga pemerintah daerah.
"Mudah-mudahan ada solusi, yang utama dialognya enggak boleh ditutup, harus dibuka," kata mantan Wakil Panglima TNI ini.
Juru Bicara acara ibadah Natal GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia Jayadi Damanik berharap, kegiatan kebaktian natal di Taman Pandang bisa mengetuk hati Presiden Joko Widodo.
Adapun pembangunan GKI Yasmin sendiri sudah terkatung-katung sejak 2008 dikarenakan adanya penolakan dari sejumlah warga di kawasan Curug Mekar, Bogor untuk membangun gereja tersebut.
Baca juga: Ratusan Jemaah Gereja Gelar Kebaktian Natal di Monas untuk Ketuk Hati Presiden
"Harapan kami karena dia (Presiden Joko Widodo) bisa melihat dengan mata dan melihat dengan hati, oh ada warga negara yang begini. Tolonglah diselesaikan, tidak susah kok kalau Presiden Jokowi bisa merespons seperti ini, tidak susah," kata Jayadi kepada wartawan di lokasi, Rabu.
Baca juga: Perayaan Natal Ruben Onsu: Perdana Bareng Betrand Peto dan Berangkatkan Karyawan Umrah
Jayadi berharap konflik keberadaan GKI Yasmin di Kota Bogor dan HKBP Filadelfia di Kabupaten Bekasi bisa diselesaikan secepatnya. Dia berharap sinegritas antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.