Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketergantungan Impor Bahan Baku, Pengusaha Makanan dan Minuman Temui Wapres

Kompas.com - 23/12/2019, 20:07 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gabungan Pengusaha dan Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI) menemui Wakil Presiden Ma'ruf Amin di Kantor Wapres, Jakarta, Senin (23/12/2019).

Dalam pertemuan tersebut, mereka mengeluhkan ketersediaan bahan baku dari dalam negeri sehingga mengharuskan mereka mengimpor.

"Tadi kami sampaikan ke Pak Wapres, bahwa banyak sekali masalah-masalah, terutama ketersediaan bahan baku dan Pak Wapres sangat kaget sekali," kata Ketua Umum GAPMMI Adhi S Lukman usai pertemuan.

Baca juga: Barang Impor Rp 42.000 Kena Bea Masuk, Bagaimana Buku?

"Sehingga ini menjadi masalah baru impornya naik, impor bahan baku baik dari mulai banyak komoditi. Mulai tadi saya cerita pada Kakao susu, gula, garam kedelai, bawang semua harus imports gara-gara hilirisasi jalan tapi hulunya kurang mendapatkan perhatian," lanjut dia.

Padahal, menurut Adhi industri makanan sangat menjanjikan untuk memajukan pereknomian Indonesia.

Adhi memaparkan, pada kuartal ketiga tahun 2019 pertumbuhan industri makanan dan minuman mencapai 8,3 persen.

Adhi pun membeberkan, kontribusi industri makanan dan minuman terhadap PDB nonmigas pada kuartal ketiga 2019 mencapai 36,5 persen.

Baca juga: Impor Mobil Listrik, PLN Harap Ada Relaksasi Pajak

Ia pun mengusulkan kepada Wapres agar ketersediaan bahan baku yang merupakan level hulu dalam rantai produksi juga diperhatikan pemerintah.

"Gara-gara hilirisasi jalan tapi hulunya kurang mendapatkan perhatian dan kami tadi kami sepakat termasuk dari tim ahli Wapres dan juga dari pengurus, kami menyampaikan bahwa kami tidak ingin impor (lagi)," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com