Pihak Polri menyatakan, ada sembilan korban tewas akibat peristiwa tersebut.
"Polri sudah bentuk tim investigasi yang diketuai oleh Irwasum Polri untuk menginvestigasi semua rangkaian peristiwa 21-22 Mei termasuk juga 9 (korban)," kata Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal M Iqbal saat konferensi pers di Media Center Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Selasa (11/6/2019).
Iqbal menyampaikan, Polri menduga kesembilan korban merupakan terduga perusuh.
"Kami harus sampaikan bahwa 9 korban meninggal dunia kami duga perusuh. Penyerang. Diduga ya," ujar dia.
Selanjutnya, Polri memastikan empat dari sembilan korban tersebut tewas karena peluru tajam.
Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri Kombes Asep Adi Saputra mengatakan, polisi tidak menemukan adanya tembakan ganda pada korban yang diduga perusuh. Hasil itu didapat dari proses otopsi yang dilakukan di rumah sakit milik Polri.
"Hasilnya bahwa empat jelas itu merupakan korban meninggal karena adanya peluru tajam," kata Asep saat konferensi pers di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (17/6/2019).
Sementara itu, terhadap lima korban lain, polisi tidak melakukan otopsi karena sudah dibawa oleh pihak keluarga.
Namun, dari kelima jenazah tersebut, empat orang diindikasi kuat juga meninggal karena peluru tajam.
Baca juga: Refleksi Politik SBY: Pemilu 2019 Buruk, Politik Identitas Berlebihan
Satu korban lain diduga meninggal karena hantaman benda tumpul. Hasil itu didapatkan dari proses visum luar yang dilakukan rumah sakit lainnya.
"Yang lima (korban lainnya), empatnya juga diindikasi kuat meninggal karena peluru tajam dan satunya meninggal dunia karena kekerasan benda tumpul," kata Asep.
Korban tewas adalah Bachtiar Alamsyah, Abdul Azis, M Rehan Fajari, Widianto Rizki Ramadhan, dan Farhan Syafero.
Selanjutnya, Adam Noorian, Sandro, Harun Al Rasyid, dan Muhamad Reza.
Pada Juli 2019, polisi kembali merilis perkembangan terbaru terkait kerusuhan 21-22 Mei 2019.
Polisi mengungkap pelaku kerusuhan terdiri atas delapan beberapa kelompok. Saat itu, keterlibatan kelompok-kelompok tersebut terus diselidiki.
"Ada beberapa kelompok-kelompok tertentu yang mendesain kerusuhan di tanggal 21 dan tanggal 22. Ini kelompok-kelompok tertentu ini ada delapan kelompok yang bermain di tanggal 21 dan 22," kata Dedi, Jumat (5/7/2019).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.