Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Bamsoet Mundur, Bagaimana Nasib Loyalisnya di Partai Golkar?

Kompas.com - 04/12/2019, 21:13 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyatakan, saat ini komunikasi dengan kompetitornya dalam perebutan kursi Golkar 1, Bambang Soesatyo (Bamsoet), sudah berjalan lancar, setelah Bamsoet mengundurkan diri dari bursa calon ketua umum.

"Komunikasi kan kemarin sudah lancar. Kami sudah melakukan media release bersama," ujar Airlangga di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta, Rabu (4/12/2019).

Sebelumnya, hubungan Airlangga dengan Bamsoet mengalami pasang surut, seiring semakin derasnya dinamika menuju Musyawarah Nasional Partai Golkar 2019.

Akan tetapi, jarak kedua orang itu perlahan kian dekat. Apalagi, setelah Bamsoet memutuskan mundur usai bertemu politisi senior Partai Golkar Luhut Panjaitan dan Airlangga.

Baca juga: Agung Laksono Pastikan Airlangga Akomodatif terhadap Pendukung Bamsoet

Setelah persaingan keduanya sudah berakhir, lantas bagaimana nasib para loyalis Bamsoet? 

Sebelumnya, mereka mengklaim disingkirkan dari Alat Kelengkapan Dewan (AKD).

Namun, Airlangga sejauh ini belum bisa menyatakan secara eksplisit bagaimana nasib para loyalis Bamsoet.

"Jadi saya pikir itu tidak menjadi isu lagi karena mereka adalah pengurus Golkar yang saya rekrut. Karena kita dengan demokrasi membiarkan semua mempunyai pandangan-pandangannya," kata dia.

Dia menegaskan bahwa para loyalis Bamsoet sama halnya dengan pendukungnya. Mereka sama-sama pengurus DPP Partai Golkar.

"Saya rasa kita sekarang semua yang mendukung Pak Bamsoet adalah pengurus DPP saya," ujar Airlangga.

"Mereka itu jadi pengurus tanda tangan saya, dua tahun yang lalu, termasuk Pak Bamsoet tanda tangan saya juga," ucap Menko Perekonomian ini.

Baca juga: Mundur Caketum Golkar, Bamsoet: Sebenarnya Titik Kemenangan Sudah Terjangkau...

Diberitakan sebelumnya, Airlangga Hartarto menyebutkan bahwa dinamika Munas Partai Golkar berbeda menyusul mundurnya Wakil Bidang Koordinator Bidang Pratama Golkar Bambang Soesatyo dari bursa pencalonan ketua umum.

"Dengan mundurnya Pak Bamsoet ini tentu dinamikanya menjadi berbeda. Karena Bamsoet juga memberikan dukungan kepada saya dan tentunya ini akan menjadi bahan dalam pemandangan umum dalam sidang besok," ujar Airlangga di arena Munas di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta, Selasa (3/12/2019).

Sebelumnya, Bamsoet dan Airlangga sempat bertemu secara empat mata. Pertemuan tersebut merupakan upaya keduanya membangun soliditas Golkar.

Airlangga menyatakan pertemuan tersebut tidak ada campur tangan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Sebab, kata dia, pertemuan tersebut berlangsung ketika sedang makan yang dilanjutkan dengan keterangan pera bersama sesudah bertemu dengan sejumlah tokoh senior.

Para senior itu seperti Luhur Binsar Pandjaitan, Aburizal Bakrie, Jusuf Kalla, Akbar Tanjung, dan Agung Laksono.

"Sebetulnya kami sudah berkonsultasi," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com