JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Kosgoro 1957, Agung Laksono optimistis mayoritas pengurus DPD I dan II Partai Golkar berkomitmen mendukung Airlangga Hartarto kembali memimpin Partai Golkar 2019-2024.
“Untuk mencapai 100 persen dukungan DPD memang sulit. Tapi Pak Airlangga bilang sudah di atas 90 persen. Nah, sisanya itu dalam satu dua hari ini akan mencair,” ujar Agung di Hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan, Rabu (4/12/2019).
Selain itu, imbuh Agung, seluruh ormas Partai Golkar telah mendukung Airlangga Hartarto menjabat Ketua Umum Partai Golkar hingga 5 tahun ke depan.
Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR), Kosgoro 1957, Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI), Angkatan Muda Pembaruan Indonesia (AMPI), Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG), Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG), Himpunan Wanita Karya (HWK), dan Al Hidayah.
Baca juga: Munas Golkar, Tim Sukses Airlangga Hartarto Tak Mau Gegabah
Hingga H-1 Munas Golkar, Satkar Ulama Indonesia dan Majelis Dakwah Indonesia (MDI) belum mendukung Airlangga Hartarto. Apalagi, Ali Yahya yang memimpin Satkar Ulama Indonesia juga mendaftarkan diri sebagai calon Ketua Umum Golkar.
Namun demikian, Agung melanjutkan, dua ormas tersebut akhirnya melabuhkan dukungan untuk Airlangga Hartarto.
“Pak Ali Yahya tidak jadi maju. Begitu juga dengan MDI, Pak Hasanuddin Mochdar sudah mendukung. Sekarang semua ormas sudah mendukung Airlangga,” papar Agung.
Hingga kini, Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar masih berlangsung. Salah satu agenda Munas adalah pemilihan Ketua Umum Partai Golkar periode 2019-2024.
Juru bicara panitia Munas Golkar, Sebastian Salang mengatakan, munas hari ini menjadwalkan laporan pertanggungjawaban DPP Partai Golkar 2014-2019.
Sebagai informasi, Airlangga Hartarto baru menjabat Ketua Umum Partai Golkar pada 2017 atau 1 tahun 8 bulan masa jabatan.
Sebelumnya, Setya Novanto menjabat Ketua Umum Partai Golkar sejak 2016. Ia terpilih sebagai Ketua Umum Golkar dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar.
Forum tersebut digelar karena terjadi kisruh internal partai berlambang pohon beringin itu sepanjang 1,5 tahun.
Baca juga: Jusuf Kalla: Novanto Biangnya, Nama Partai Jadi Kena
“DPP Partai Golkar melaporkan masa kepengurusan satu periode sejak 2014 hingga 2019, meski Pak Airlangga baru menjabat pada 2017,” kata Sebastian.
Pada gelaran Munas Golkar kali ini, Airlangga akan memaparkan pertanggungjawaban pengurus DPP Partai Golkar sejak dipimpin Setya Novanto.
Peserta munas bisa bebas menyampaikan pandangan soal kepengurusan Golkar periode 2014-2019.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.