Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Cerita Supir Layanan Ambulans Gratis yang Bekerja untuk Kesembuhan Pasien

Kompas.com - 01/12/2019, 14:20 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Sejak 2001 lalu, Dompet Dhuafa telah memiliki program Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) yang membantu kaum dhuafa berobat tanpa biaya alias gratis.

Nur Rohim (46), seorang supir ambulans yang menjadi saksi berkembangnya LKC bercerita tentang pekerjaannya mendampingi pasien sejak layanan ini berdiri.

Melalui keterangan tertulisnya, Minggu (1/12/2019), ia mengatakan, hampir 16 tahun ia menjadi super ambulans dan tidak pernah merasa bosan untuk malayani pasien. Menurutnya, profesinya ini adalah pekerjaan yang sangat mulia.

Baginya, tiap bertemu pasien baru yang berikhtiar mencari pengobatan adalah semangat baru. Mendapati pasien yang dia antar sembuh sudah membuatnya bahagia.

“Pernah dulu ngantar pasien tumor mata, nyaris setiap hari saya yang bawa untuk periksa. Kankernya sudah parah, sampai-sampai saya tidak kenal mukanya,” tutur Rohim.

Suatu ketika, pasien tersebut datang ke LKC menemuinya dan berterima kasih. Rohim pun bingung tak mengenalnya.

Baca juga: Cerita Petani Subang yang Ikuti Program Indonesia Berdaya Dompet Dhuafa

“Ternyata itu pasien yang dulu sering saya antar dan sudah sembuh. Saya senang sekali tentunya,” cerita bapak tiga anak ini.

Saksi dunia layanan kesehatan

Mengingat-ingat awal mula perjalananannya, Rohim mengatakan, kala itu dia masih menjadi office boy (OB) dan berusia 28 tahun. Bahkan layanan kesehatan dari pemerintah seperti BPJS juga belum ada.

“Waktu itu saya hanyalah seorang OB. Tugas saya membersihkan ruangan di LKC, baik ruang dokter, perawat, apotek dan lain sebagaianya,” ungkapnya.

Barulah pada 2004 ketika trafik pelayanan LCC naik, setidaknya 200-an orang tiap hari, membuatnya diangkat menjadi supir ambulans.

Baca juga: YMGPI Hibahkan Alat Pendeteksi Dini Kanker untuk Dompet Dhuafa

Rohim menceritakan, waktu itu LKC menjadi salah satu lembaga kesehatan yang menggratiskan pelayanannya kepada pasien dhuafa. Itu sebabnya dia berpindah tugas.

Kini, terhitung sudah ribuan pasien yang dia antarkan dengan ambulansnya.

“Awal dulu saya antar pasien dari ciputat ke RSCM. Orangnya senang sekali diantar, karena tidak perlu bayar,” terangnya, menceritakan pengalaman pertama mengantar pasien.

Kisahnya mengantar pasien

Bekerja dengan kurun waktu yang begitu lama, Rohim memiliki banyak cerita menarik. Salah satunya adalah perjalanannya mengantarkan pasien hamil di keramaian Kota Jakarta.

“Pernah waktu itu ketika ngantar pasien mau melahirkan ke RS. Fatmawati. Ketika mau sampai, jalannya sangat macet, padahal mau melahirkan,”ujarnya.

Halaman:


Terkini Lainnya

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com