Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investigasi WN Jepang yang Disebut Lompat dari Apartemen, Polisi Periksa 3 Saksi

Kompas.com - 26/11/2019, 20:42 WIB
Devina Halim,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi telah memeriksa tiga orang saksi untuk mendalami peristiwa seorang warga negara Jepang bernama Mika Hasegawa (38), yang melompat dari lantai dua apartemen di kawasan Pemogan, Denpasar, Senin (25/11/2019) pukul 08.00 Wita.

"Dari penyidik sudah memeriksa tiga saksi tentunya yang mengetahui melihat atau mendengar pada peristiwa tersebut," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Argo Yuwono di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (26/11/2019).

Tak disebutkan lebih lanjut siapa saksi yang diperiksa.

Argo mengatakan, polisi sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Polisi juga menemukan rekaman kamera CCTV, yang saat ini sedang dianalisa.

Baca juga: Warga Jepang yang Lompat dari Apartemen Trauma dengan Pria Berbadan Kekar

Ia pun berharap aparat kepolisian setempat dapat segera mengungkap pelakunya.

Sementara itu, terkait kondisi korban, Argo mengatakan, Mika menderita cedera pada tulang belakang. Korban sedang dalam perawatan.

"Korban ada di rumah sakit BIMC, korban luka cedera tulang belakang, karena melompat dan jatuh dari lantai dua. Informasi dari Bali kondisi korban mulai stabil dan telah mendapatkan perawatan," ucap dia.

Korban ditemukan pertama kali oleh I Gede Yoga Saputra, penjaga apartemen Sun Residence.

Yoga menuturkan, saat ditemukan, korban masih sadarkan diri. Dari yang ia lihat, nampak leher korban seperti memar bekas cekikan.

"Kulitnya kan putih jadi kelihatan merah di lehernya seperti bekas dicekik," katanya, Senin (25/11/2019) sore.

Baca juga: Fakta Turis Jepang Lompat dari Lantai 2 Apartemen, Diduga Dirampok hingga Ada Bekas Cekikan di Leher

Kepala Polsek Denpasar Selatan Kompol Nyoman Wirajaya mengatakan, ada dugaan korban dirampok.

Ia mengatakan, korban hingga kini masih koma di RS BIMC, Kuta, Badung.

"Ada dugaaan dirampok, tapi kita masih belum bisa pastikan apanya yang hilang karena korban masih koma di BIMC," kata dia, Senin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com