JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolda Metro Jaya Irjen (Pol) Gatot Eddy Pramono mengatakan, pihaknya akan memastikan standar operasional untuk masuk ke markas kepolisian di lingkungan Polda Metro Jaya dijalankan dengan benar.
Hal ini diperlukan sebagai antisipasi pasca-ledakan bom bunuh diri di Polrestabes Medan.
"Kita mempersiapkan untuk wilayah kita tentunya markas komando kita. Kita sudah punya SOP-nya. Kita lihat SOP nya sudah dijalankan dengan benar atau tidak, " ujar Gatot di Grand Sahid Jaya, Sudirman, Jakarta Selatan, Jumat (15/11/2019).
Dengan demikian, polisi akan memeriksa setiap orang yang mencurigakan sesuai dengan standar operasional yang berlaku.
Baca juga: Diduga Terkait Bom Bunuh Diri, 2 Orang Ditangkap di Belawan
Selama ini, standar operasional seperti itu sudah ada dan sudah dijalankan.
"Itu kan (SOP) penjagaan di depan itu (pos penjagaan). Mereka (tamu) yang datang biasanya membawa kartunya diserahkan, kita ganti dengan kartu kita, barang-barang apa yang dibawa kita periksa. Kalau di Polda Metro Jaya kita lakukan SOP seperti itu," ucap Gatot.
Sebelumnya, bom bunuh diri terjadi di Markas Polrestabes Medan, Jalan HM Said Medan, Kota Medan, Sumatera Utara, Rabu (13/11/2019) pagi.
Peristiwa itu terjadi pukul 08.45 WIB. Saat itu, sejumlah polisi disebut baru saja melakukan apel pagi.
Menurut Polri, ledakan itu terjadi di sekitar kantin Mapolrestabes Medan.
Adapun pelaku bom bunuh diri adalah RMN yang berusia 24 tahun.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan