Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua Majelis Syuro: Saya Ingin PKS Tak Jadi Partai Menengah di Pemilu 2024

Kompas.com - 14/11/2019, 22:35 WIB
Kristian Erdianto,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Salim Segaf Aljufri ingin partainya memperoleh kenaikan suara yang signifikan dalam Pemilu 2024.

Hal itu ia ungkapkan saat berbicara di hadapan ratusan kader PKS dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (14/11/2019).

"Saya ingin di (Pemilu) 2024 insya Allah kita bukan lagi partai menengah. Saya ingin kita mampu menjadi partai nomor 1 di negeri ini," ujar Salim yang disambut dengan pekik takbir dari seluruh kader yang hadir.

Baca juga: Bangun Kekuatan Oposisi, Presiden PKS Akan Bertemu Tommy Soeharto

Salim mengatakan, untuk menjadi partai yang mendapatkan perolehan suara bukanlah perkara mudah.

Apalagi PKS telah tegas menyatakan tetap menjadi oposisi terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo selama lima tahun ke depan.

"Tantangan kita ke depan semakin berat. Tapi yakinlah semakin berat tantangan. Peluangnya pun semakin besar. Asal kita optimis," ucapnya.

Baca juga: Alasan PKS Tegaskan Sikapnya Jadi Oposisi Pemerintah

Salim pun meminta agar seluruh kader PKS untuk menjalin komunikasi dengan seluruh kelompok masyarakat.

Ia menekankan bahwa membangun tali silaturahim dengan tokoh lintas partai penting dilakukan untuk membangun kerja sama.

"Pesan saya, tingkatkan silaturahim kepada seluruh masyarakat. Bagaimana kita membangun tali silaturahim, berkunjung, membangun kerja sama antarpartai, tokoh dan masyarakat," kata Salim.

Baca juga: Resmi Jadi Oposisi, PKS Akan Berusaha Menarik Hati Rakyat

Seperti diketahui pada Pemilu 2004, PKS memperoleh.8.149.457 suara.

Perolehan suara PKS meningkat perlahan pada Pemilu 2009 dengan 8.204.946 suara dan 8.480.204 suara di Pemilu 2014.

Kemudian pada Pemilu 2019, PKS mengalami peningkatan perolehan suara sebesar 3 juta dari pemilu sebelumnya, yakni 11.493.663 suara.

Berdasarkan perolehan suara tersebut, PKS berada di posisi keenam dari sembilan parpol yang berhasil masuk ke DPR.

Kompas TV Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedanberkesempatan berpidato di Rakornas PKS. Selain berbicara soal pembangunan Jakarta, Anies juga menyinggung soal makna pelukan para petinggi partai. Anies menilaipelukan itu sebagai simbol kebersamaan, meski berada dalam partai berbeda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com