Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasdem: Bodoh jika Kita Meninggalkan Jokowi

Kompas.com - 09/11/2019, 13:15 WIB
Ihsanuddin,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Nasdem Irma Suryani Chaniago menegaskan bahwa partainya tetap mendukung pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Bahkan, dukungan itu akan ditegaskan kembali dalam Kongres II Partai Nasdem yang berlangsung di JIExpo Kemayoran, Jakarta, 8-11 November 2019.

"Ini pilpres saja baru selesai kan enggak mungkin namanya Nasdem itu yang mendukung Presiden tanpa syarat dan mahar dari 2014 mau meninggalkan yang sudah kita menangkan begitu saja," kata Irma di arena Kongres, Sabtu (9/11/2019).

"Itu (meninggalkan Jokowi) pekerjaan bodoh, pekerjaan sia-sia dan bodoh. Enggak mungkin itu kita lakukan," sambungnya.

Baca juga: Anies Baswedan yang Kian Mesra dengan Nasdem

Ketua DPP Nasdem Irma Suryani Chaniago di sela Kongres II Partai Nasdem yang berlangsung di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Sabtu (9/11/2019).KOMPAS.com/Ihsanuddin Ketua DPP Nasdem Irma Suryani Chaniago di sela Kongres II Partai Nasdem yang berlangsung di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Sabtu (9/11/2019).
Oleh karena itu, Irma heran kini banyak yang menuding Nasdem akan keluar dari koalisi Jokowi-Ma'ruf dan menjadi partai oposisi.

Apalagi, tudingan itu hanya didasari pertemuan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan Presiden Partai Keadilan Sejahtera Sohibul Iman.

"Sebenarnya itu kenapa harus curiga? Kenapa harus di-framing bahwa seolah-olah kami ingin berada di luar, seolah-olah kami membangun poros baru," kata Irma.

Baca juga: Surya Paloh: Jangan karena Partai Tak Searah, Kita Jadikan Musuh Bebuyutan

Irma menegaskan komunikasi politik yang dibangun Nasdem dan PKS justru untuk membantu Presiden Jokowi mengkonsolidasi kekuatan yang ada di luar pemerintah.

Setelah PKS, Surya Paloh juga berencana bertemu dengan PAN dan Demokrat.

Baca juga: Surya Paloh Duga Ada Pihak yang Curigai Nasdem Bertemu Oposisi

"Tapi kan banyak yang nyiyir, banyak yang mencurigai. Kalau kita hidup selalu dengan kecurigaan, kapan kita bisa bangun indonesia ini ke depan menjadi lebih baik," kata dia.

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh sebelumnya menilai ada partai yang mencurigai langkah Nasdem yang membuka ruang komunikasi dengan beberapa di luar koalisi pemerintah.

Namun saat ditanya partai mana yang mencurigai Nasdem, Surya enggan menjawab. Ia hanya meyakini ada partai yang mencurigai Nasdem.

"Yang mencurigai Nasdem ya kita enggak tahu. Tapi pasti ada bagaikan angin yang terasa di tangan saya tapi saya enggak bisa tangkap dia. Enggak terlihat tapi ada perasaan saja," kata Surya di sela Kongres kedua Nasdem di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Jumat (8/11/2019).

Namun, Surya tak mempermasalahkan hal tersebut. Ia mengatakan Nasdem tetap membuka ruang komunikasi dengan partai di luar koalisi pemerintahan.

"Kami bangga berada di Nasdem. Kami bangga memiliki Nasdem. Tapi kita harus lebih berbangga lagi menjadi rakyat dan warga negara Indonesia. Itu lah manifesto kita. Jadi bukan dasar Nasdem partai pengusung pemerintah kemudian hanya memikirkan kepentingan koalisi," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com