Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klarifikasi Kemenkumham soal Yasonna Salah Masuk Mobil Saat Ditanya Perppu KPK

Kompas.com - 06/11/2019, 16:16 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bagian Protokol dan Keamanan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), Ardian Nova Christiawan, memberikan klarifikasi atas pemberitaan yang menyebut Menkumham Yasonna Laoly nyaris salah memasuki mobil ketika ditanya perihal peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perppu) terkait Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Tidak benar ada berita menuliskan Pak Yasonna Laoly salah menaiki mobilnya. Atau menuliskan Menkumham Yasonna sudah menaiki mobil tamu (Menteri Kehakiman Laos). Lalu turun dan berpindah ke mobilnya yang berada di belakang," ujar Ardian melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (6/11/2019).

Kompas.com menjadi salah satu media yang menulis pemberitaan itu. Namun, dalam artikel itu tidak ditulis bahwa Yasonna sudah masuk ke mobil Menteri Kehakiman Laos Seysi Sevtihong, tetapi nyaris salah masuk.

Baca: Ketika Yasonna Nyaris Salah Masuk Mobil Saat Ditanya Perppu KPK

Ardian Nova kemudian menjelaskan kronologi kejadian saat Yasonna nyaris salah masuk mobil

Peristiwa itu terjadi di Gedung Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Kemenkumham pada Senin (4/11/2019).

"Bahwa sebelum beliau (Yasonna) keluar dari pintu utama gedung Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum (AHU) sudah ada satu anggota protokoler stand by di depan mengarahkan mobil dituju Menkumham dan Menteri Hukum dan Kehakiman Laos," tuturnya

Dia melanjutkan, Kepala Sub Bagian Protokoler Kemenkumham Dimitri Bhisma berada di lapangan sekaligus mengawal dan mengarahkan Yasonna Laoly masuk ke mobil dinasnya usai penandatangan kesepakatan dengan Menteri Hukum dan Kehakiman Laos.

Yasonna memang sempat bergerak menuju sebuah mobil yang bukan disiapkan untuk Menteri Seysi Sevtihong.

Namun, dia belum masuk ke dalam mobil. Sebelah kaki Yasonna juga belum naik dan berpijak masuk ke dalam, seperti yang ditulis dalam pemberitaan Kompas.com sebelumnya.

"Jadi kalau saya pribadi saat meminta keterangan Bisma terkait berita salah masuk mobil itu tidak benar," tutur Ardian.

Dia pun mengungkapkan bahwa protokoler yang stand by di depan kendaraan sudah menjadi prosedur operasional standar di Kemenkumham.

Hal itu berlaku juga setiap kegiatan Menkumham di mana saja. Bahkan, perangkat pengawal ikut melekat pada Menkumham dan selalu berkomunikasi dengan handy talkie menginformasikan setiap pergerakan menteri.

"Ada satu petugas Propam yang menempel di kendaraan menteri," ujar Ardian.

Kemudian, menyoal posisi mobil Menteri Hukum dan Kehakiman Laos Seysi Sevtihong yang berada di depan mobil Menkumham Yasonna, Ardian mengatakan bahwa hal itu menunjukkan sopan santun budaya Timur yang sedang kedatangan tamu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com