Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo Masuk Kabinet Dinilai Berdampak Positif, meski Banyak yang Kecewa

Kompas.com - 05/11/2019, 18:40 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studies, Jerry Massie mengatakan, susunan Kabinet Indonesia Maju untuk periode 2019-2024 ini penuh dengan kejutan.

Masuknya Prabowo ke dalam susunan kabinet merupakan kejutan yang paling menarik perhatian. Hal ini, menurut dia, menunjukkan sinyal persatuan yang cukup kuat di kabinet.

"Bergabungnya Pak Prabowo yang didahului dengan pertemuan dengan Presiden Jokowi di MRT, kemudian Pak Edhy Prabowo (politikus Gerindra) diangkat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan. Jadi ada dua Prabowo, ini menandakan sinyal persatuan, " ujar Jerry dalam diskusi bertajuk Sinyal Persatuan di Balik Kabinet yang Bikin Kaget' di Setiabudi, Jakarta Selatan, Selasa (5/11/2019).

Akan tetapi, kata Jerry, masih ada sinyal ketidaksukaan dari pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin yang kecewa.

Baca juga: Kelakar Wapres Maruf soal Mereka yang Tak Terakomodasi di Kabinet...

Hal senada, dari kubu pendukung Prabowo pun dinilai masih banyak yang kecewa. Kondisi seperti ini menimbulkan bias-bias politik di antara kedua belah pihak.

"Dari sisi Jokowi misalnya yang sudah mengeluarkan budget habis-habisan, mereka sakit hati. Begitu juga sebaliknya dari kelompok Pendukung Pak Prabowo juga banyak yang bilang, 'Kenapa sih mesti gabung Jokowi? '. Sepertinya yang positif dan negatif tidak bisa bertemu," tutur Jerry.

Jerry menilai, kondisi ini tidak akan membawa dampak positif dalam jangka panjang.

Sebab, serangan kepada pemerintah dari pihak-pihak yang kecewa dan menyerang Jokowi atau Prabowo dinilainya tidak akan mendapat keuntungan.

"Kenapa kita serang sementara mereka sudah bersatu. Kita yang rugi, kan. Sudah tutup saja lembaran pilpres. Mari kita buka lembaran baru, ya Indonesia Maju itu. Setidaknya untuk lima tahun mendatang," ucapnya.

Baca juga: Pengamat: Nasdem Ngambek Politik, Tak Puas terhadap Susunan Kabinet

Pengamat intelijen dan keamanan, Stanislaus Riyanta juga menilai bahwa susunan kabinet yang diumumkan Presiden Jokowi cukup mengagetkan publik dengan masuknya Prabowo sebagai menhan.

Meski begitu, dia melihat situasi di media sosial yang cenderung landai sejak Prabowo masuk ke pemerintahan.

"Saya kagetnya saat Pak Prabowo diumunkan (sebagai menteri), internet sepi. Benar-benar sepi. Jadi masuknya Prabowo cukup buat aktivitas bermedia sosial di internet senyap," ucapnya.

Stanislaus juga melihat kecenderungan kegaduhan justru terjadi di kalangan pendukung Jokowi. Salah satunya karena pemilihan sosok-sosok yang mengisi kabinet mendobrak pakem yang ada.

"Pemilihan kabinet mendobrak pakem yang ada. Contohnya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) yang biasanya diisi tokoh dari Muhamadiyah menjadi bukan milik siapa pun. Begitu juga dengan posisi Menteri Agama (Menag) yang biasanya diisi tokoh Nahdatul Ulama (NU) pun kali ini keluar dari kebiasaan," ucap Stanislaus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com