Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kedatangan Kapolri ke KPK Diharapkan Bawa Pesan Polisi Ingin Perkuat Pemberantasan Korupsi

Kompas.com - 04/11/2019, 16:30 WIB
Ardito Ramadhan,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Irjen M Iqbal menyatakan, Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis berkomitmen mendukung tugas-tugas Komisi Pemberantasan Korupsi.

Iqbal mengatakan, komitmen itu ditunjukkan dengan inisiatif Idham bertamu ke KPK setelah dilantik pada Jumat (1/11/2019) lalu.

"Yang pertama dikunjungi adalah Panglima TNI setelah itu yang kedua Ketua KPK, ini menunjukkan pesan bahwa beliau sangat ingin men-support dan membantu tugas-tugas KPK secara lembaga, ini yang harus digarisbawahi," kata Iqbal.

Baca juga: Kembali Ditanya soal Kasus Novel, Kapolri Idham Azis: Secepatnya Kita Akan Ungkap

Iqbal menuturkan, kerja sama antara Polri dan KPK dalam pemberantasan korupsi pun akan terus menguat.

Ia menjamin, Polri akan terus mengirimkan penyidik-penyidik terbaiknya untuk menjadi penyidik KPK.

Ia menambahkan, penyidik-penyidik yang 'dititipkan' ke KPK pun akan mendapat pengharagaan yang sepantasnya apabila menorehkan prestasi selama bertugas di lembaga antirasuah tersebut.

"Ini terus budaya-budaya ini akan dikembangkan oleh pimpinan kami yang baru bapak Kapolri," kata Iqbal.

Baca juga: Setelah Panglima TNI, Kapolri Akan Kunjungi Kementerian/Lembaga

Diberitakan, Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis yang baru dilantik bertemu dengan pimpinan KPK pada Senin siang tadi.

Idham menyatakan, pertemuan itu digelar untuk meningkatkan kerja sama antara Polri dan KPK.

"Ke depan kita berharap benar-benar institusi Polri dan KPK ini bisa bergandengan tangan, bisa bersama-sama membangun integritas yang positif di dalam rangka penegakan dan pencegahan masalah tindak pidana korupsi," kata Idham.

Kompas TV Presiden Joko Widodo memberi tenggat sampai awal Desember 2019 untuk mengungkap kasus penyerangan terhadap penyidik KPK Novel Baswedan. Setelah melantik Jenderal Idham Azis sebagai Kapolri, Presiden Joko Widodo langsung memerintahkan kapolri untuk segera mengusut kasus penyerangan terhadap penyidik KPK Novel Baswedan. Presiden Joko Widodo memberi tenggat sampai awal Desember 2019 bagi Kapolri. Arahan ini disampaikan oleh Presiden Jokowi setelah melantik Jenderal Idham Azis menjadi Kapolri di Istana Negara. Novel Baswedan pun berharap kepada Kapolri yang baru bisa membuat kasus penyerangan terhadapnya bisa terungkap. Novel meminta kepada Kapolri Jenderal Idham Azis untuk menangkap pelaku penyerang dirinya. Sebelumnya polri mengatakan jika ada temuan signifikan yang didapatkan oleh tim penyidik. Polri menyebutkan jika Kapolri yang baru nanti akan segera mengusut kasus yang dialami Novel Baswedan. #NovelBaswedan #PresidenJokoWidodo #KapolriIdhamAzis
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com