Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Ciduk 4 Mucikari PSK Asing

Kompas.com - 29/10/2019, 19:46 WIB
Devina Halim,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sindikat pemasok pekerja seks komersil (PSK) warga negara asing (WNA) di Indonesia, diungkap kepolisian.

Penyidik dari Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri meringkus empat orang dari sindikat tersebut.

"Kami mengamankan empat pelaku yang patut diduga mempermudah terjadinya perbuatan cabul dengan modus merekrut dan mempekerjakan perempuan," ujar Wakil Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Kombes (Pol) Agus Nugroho di kantornya, Selasa (29/10/2019).

Baca juga: Bekerja sebagai PSK, Wanita di India Dibunuh Menantu yang Juga Kekasihnya

Keempat tersangka terdiri dari dua kasus.

Kasus pertama, perempuan yang dijadikan PSK berasal dari Maroko. Inisialnya HK.

Polisi menangkap dua tersangka atas kasus itu, yakni NS alias Nana bin Odin dan Y alias Oka bin Udin.

Keduanya berperan sebagai orang yang merekrut dan menawarkan korban kepada konsumen pria hidung belang. Y diketahui sekaligus berperan menerima pembayaran.

Kasus kedua, tidak hanya perempuan WNA yang menjadi korban, namun juga perempuan warga negara Indonesia.

"Dalam kasus kedua ini, yang sebagai korban adalah enam warga negara lokal dan satu WNA dari Maroko," ujar Agus.

Baca juga: Rampok PSK, Pria Malaysia Dipenjara 3 Tahun dan Dicambuk 12 Kali

Dalam kasus ini, penyidik menangkap dua orang tersangka, yaitu KJ alias Om Gress dan AS.

Kedua tersangka berperan sebagai merekrut dan menawarkan korban kepada laki-laki hidung belang. Juga sekaligus menerima pembayaran.

Agus mengatakan, keempat tersangka tersebut dijerat dengan Pasal 2 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang juncto Pasal 296 KUHP.

 

Kompas TV Indonesia Corruption Watch (ICW) soroti 4 menteri Kabinet Indonesia Maju yang masuk dalam dokumen Panama Papers dan Paradise Papers. Empat menteri itu adalah: Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjaitan yang tercatat sebagai Direktur sebuah perusahaan cangkang bernama Mayfair International LTD. Menteri BUMN, Erick Thohir tercatat sebagai Direktur sekaligus pemegang saham Vezelay International Corporation yang terdaftar di British Virgin Islands. Menhan Prabowo Subianto sebagai direktur Nusantara Energy Resources yang terdaftar di Bermuda, perusahaan ini tercatat menunggak hutang. Dan Menkominfo Johnny G Plate yang pernah menjadi pemilik saham Gainsford Capital LTD perusahaan yang terdaftar di British Virgin Islands. ICW menilai masuknya empat menteri Jokowi dalam Panama Papers dan Paradise Papers dapat membuat kasus penggelapan pajak sulit terungkap. Peneliti ICW, Kurnia Ramadhana mengatakan: Imbas dari tercantumnya nama-nama mereka adalah kasus penggelapan pajak dan pencucian uang akan sulit diungkap, khususnya terkait Panama dan Paradise Papers #menterijokowi #panamapapers #paradisepapers
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com