Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kak Seto: Sekarang Bukan Zamannya Orangtua Memukul Anak...

Kompas.com - 25/10/2019, 17:44 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi mengingatkan para orangtua untuk tak menggunakan kekerasan dalam mendidik anak.

Seto mengatakan, anak-anak seharusnya dididik dengan penuh kasih sayang, tanpa adanya "main tangan".

"Kami melakukan kampanye, seminar keliling, datang ke RT RT memberikan wawasan kepada keluarga untuk bagaimana mendidik anak. Mendidik anak dengan kekuatan cinta, bukan dengan kekuatan kekerasan," kata Seto di kantor LPAI, Salemba, Jakarta Pusat, Jumat (25/10/2019).

Baca juga: Kak Seto Berharap Nadiem Bikin Sistem Pendidikan Ramah Anak

Menurut Seto, mendidik anak menggunakan kekerasan akan berpengaruh pada memori dan psikologi mereka.

Pengalaman-pengalaman kekerasan itu tanpa sadar akan terekam dalam otak anak-anak, dan terbawa hingga mereka dewasa.

Akibatnya, anak yang terbiasa dididik dengan kekerasan ketika dewasa akan meniru cara-cara tersebut untuk digunakan ke anak-anak mereka. Hal itu, jika tak dicegah, akan terus menerus terjadi.

Baca juga: Kak Seto Desak Pemerintah Tuntaskan Kasus Anak Meninggal Saat Demo

"Bukan zamannya lagi menjewer, memukul dan sebagainya, tapi ungkapkan dengan penuh persahabatan," ujar Seto.

Seto mengatakan, pihaknya sudah kerap mengampanyekan supaya keluarga menggelar "sidang permusyawaratan rumah" (MPR).

Sidang tersebut menjadi wadah bagi orang tua dan anak mengemukakan pikiran dan keinginan mereka. Sehingga, jika ada masalah, dapat dibicarakan dan selesai dengan cara yang baik.

"Nah, situasi MPR semacam ini perlu dikampanyekan. Jadi itu salah satu landasan anak adalah didengar hak suaranya, hak berpartisipasi di dalam memutuskan ketentuan dalam keluarga," kata Seto.

Kompas TV Kak Seto menilai masyarakat kurang dilibatkan dalam pencegahan kekerasan pada anak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com