Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati Duduk Sederet dengan SBY

Kompas.com - 20/10/2019, 15:48 WIB
Kristian Erdianto,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri duduk satu baris dengan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono.

Momen itu terjadi di dalam acara pelantikan Joko Widodo dan Kiai Haji Ma'ruf Amin di Gedung MPR/DPR RI, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2019).

Berdasarkan siaran langsung Kompas TV, Megawati tampak duduk di kursi depan.

Baca juga: Kapolri Beri Lampu Hijau Aksi Unjuk Rasa Usai Pelantikan Presiden 2019

Di sisi kanan Mega, duduk istri Ma'ruf Amin, Wury Estu Handayani, Mufidah Jusuf Kalla dan Ibu Negara Iriana.

Sementara, di sisi kirinya, duduk sang putri yang juga merupakan Ketua DPR RI Puan Maharani dan Wakil Presiden ke-9 RI Hamzah Haz.

Di samping Hamzah Haz, duduk SBY bersama Wakil Presiden ke-11 RI Boediono.

Baca juga: Pelantikan Jokowi-Maruf Amin Akhirnya Dimulai, Molor Hampir Satu Jam

Dengan demikian, tempat duduk Mega dan SBY terpaut dua orang saja.

Tak diketahui apakah SBY dan Megawati terlibat diskusi atau tidak.

Diketahui, hubungan SBY dengan Megawati pernah diisukan kurang harmonis.

Konflik di antara Megawati dengan SBY berawal dari niat SBY maju Pilpres 2004.

Saat itu, Megawati menjabat sebagai presiden. Sementara SBY menjabat Menko Polhukam.

Singkat cerita, SBY pun mundur sebagai menteri kemudian mendeklarasikan Partai Demokrat.

Baca juga: Geledah Mobil di Hotel, Polisi Temukan Senjata Tajam dan Undangan Pelantikan Jokowi-Maruf

SBY kemudian maju sebagai capres bersama Jusuf Kalla, kemudian memenangi Pilpres 2004.

Saat itu, pasangan SBY-JK mengalahkan Megawati sebagai petahana yang berpasangan dengan tokoh Nahdlatul Ulama, Hasyim Muzadi.

Pada Juli 2018, SBY sempat angkat bicara soal hubungan dirinya dengan Megawati.

"Kalau hubungan saya dengan Ibu Megawati, saya harus jujur belum pulih, masih ada jarak," ujar SBY saat jumpa pers di kediamannya di Kuningan, Jakarta. 

 

Kompas TV Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengklaim PDI-P memperoleh jatah menteri terbanyak di kabinet Joko Widodo-Ma&#39;ruf Amin. Hasto mengklaim Jokowi telah menentukan nama-nama menteri, dan kader PDI-P mendominasi posisi menteri dari partai politik.<br /> <br /> Meski demikian, Hasto enggan menyebut jumlah dan nama menteri dari kader PDI-P. Menurutnya, pengurus parpol sudah mengusulkan sejumlah nama ke Presiden Joko Widodo.<br /> <br /> Bagi Hasto, ada 5 pintu untuk menjadi menteri dari partai politik, profesional,kepala daearah, dan ASN, serta dari tokoh masyarakat.<br /> <!--[if !supportLineBreakNewLine]--><br /> <!--[endif]-->
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com