Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres: Tak Ada Suatu Negara Bisa Penuhi Kebutuhannya Sendiri

Kompas.com - 16/10/2019, 14:24 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Krisiandi

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan aktivitas perdagangan internasional menunjukkan tak ada satu pun negara yang bisa memenuhi kebutuhannya sendiri.

Adanya perdagangan internasional menunjukkan masing-masing negara saling membutuhkan.

Hal itu disampaikan Kalla saat membuka acara Trade Expo Indonesia di International Convention Exhibition, Tangerang, Banten, Rabu (16/10/2019), yang dihadiri sejumlah menteri dari Korea Selatan dan Filipina serta para eksportir dan importir internasional.

Baca juga: Cerita Wapres Kalla yang Bisa Jawab Hampir Seluruh Pertanyaan

"Perdagangan pada umumnya tentu memakai apa yang kita pahami bahwa tidak ada suatu negara yang dapat memenuhi kebutuhan sendiri. Karena itu dia harus membeli dari negara lain," kata Kalla.

Ia melanjutkan, untuk membayar pembelian barang dari luar negeri, suatu negara harus mengimbanginya dengan ekspor yang dilakukan.

Karena itu, Kalla mengatakan, impor dan ekspor yang dilakukan suatu negara harus seimbang.

Kalla menambahkan, saat ini persaingan dalam perdagangan internasional semakin tinggi seiring terjadinya perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.

Baca juga: Pamit di Acara Trade Expo Indonesia, Jusuf Kalla Disambut Tepuk Tangan

Kalla pun meminta negara lain tak terjebak dalam perang dagang tersebut. Ia mengajak para pelaku perdagangan internasional menjadikan momen perang dagang untuk menciptakan perdamaian dan kemakmuran.

"Sekarang kita tahu semua ada perang dagang antara China dan Amerika. Kita balik di sini, bahwa sebenarnya perdagangan untuk perdamaian. Dan juga kemakmuran," ujar Wapres Kalla.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com