Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peran Prajurit Tionghoa dalam Perkembangan TNI...

Kompas.com - 06/10/2019, 09:14 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tentara Nasional Indonesia (TNI) baru saja merayakan hari ulang tahun ke-74 kemarin, 5 Oktober 2019. Berbagai elemen masyarakat punya peran dalam kelahiran TNI.

Masyarakat Tionghoa juga memegang peranan penting dalam perkembangan TNI.

Dilansir dari buku berjudul Tionghoa dalam Sejarah Kemiliteran, Sejak Nusantara Sampai Indonesia (2014) karya Iwan Santosa, peran ini dipaparkan peneliti bernama Lie Ay Mei dalam karya ilmiah berjudul "Uniform in Diversity".

Makalah itu disajikan di dalam sebuah seminar di Guangzhou, China.

Pada era 1960-an, persentase perwira TNI dari Tionghoa sama dengan persentase jumlah penduduk Tionghoa di Indonesia saat itu, sekitar 2-3 persen.

Baca juga: Kisah John Lie, Hantu Selat Malaka, Pahlawan Penyelundup Senjata...

Lie Ay Mei berhasil mendapatkan ratusan nama perwira TNI keturunan Tionghoa dalam register TNI. Data itu ia peroleh selama penelitian dengan mencari sejumlah sumber di Indonesia dan Belanda.

Salah satu yang memiliki peran penting adalah Jahja Daniel Dharma alias John Lie. Dia adalah satu-satunya milisi Indonesia keturunan Tionghoa yang meraih pangkat Laksamana Muda dan diberikan gelar pahlawan nasional oleh Pemerintah Indonesia.

Pria yang punya julukan Hantu Selat Malaka ini berperan penting dalam memasok senjata dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan pada 1947.

Berkat peran pentingnya dalam Angkatan Laut RI, nama John Lie juga disematkan menjadi salah satu KRI milik TNI Angkatan Laut RI.

Baca juga: Mengenal KRI John Lie, Kapal Tempur Baru TNI AL Berjenis Frigate

Kemudian, Brigjen (Purn) Tedy Jusuf atau Him Tek Ie menjelaskan, dari teman seangkatannya yang masuk Akademi Militer pada 1962 ada 469 orang.

Dari teman seangkatan yang berdinas 30 sampai 34 tahun, ada sembilan orang yang mencapai pangkat Letnan Jenderal, sebanyak 45 orang mencapai pangkat Mayor Jenderal, dan sebanyak 47 orang mencapai pangkat Brigadir Jenderal.

Adapun dari seluruh teman seangkatannya, ada 11 orang berasal dari etnis Tionghoa.

Selanjutnya, almarhum mantan Panglima Komando Pertahanan Udara Nasional Marsekal Muda (Purn) Faustinus Djoko Poerwoko pernah mengaku menemui banyak perwira dan kadet dari etnis Tionghoa.

Perwira etnis Tionghoa ini cukup banyak ditemui pada masa persiapan Konfrontasi Ganyang Malaysia 1963-1966.

Baca juga: 17 Agustus: Mengenang Rumah Petani Tionghoa, Tempat Penyusunan Teks Proklamasi di Rengasdengklok

Djoko juga mengungkap, ada seorang pilot tempur TNI AU dari kalangan Tionghoa bermarga Tjong yang kenal dekat dengan almarhum Jenderal (Punr) LB Moerdani.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Tegaskan Jadwal Pilkada Tak Dimajukan, Tetap November 2024

Jokowi Tegaskan Jadwal Pilkada Tak Dimajukan, Tetap November 2024

Nasional
Setelah Geledah Kantornya, KPK Panggil Lagi Sekjen DPR Indra Iskandar

Setelah Geledah Kantornya, KPK Panggil Lagi Sekjen DPR Indra Iskandar

Nasional
Menteri KP: Lahan 'Idle' 78.000 Hektar di Pantura Bisa Produksi 4 Juta Ton Nila Salin Setiap Panen

Menteri KP: Lahan "Idle" 78.000 Hektar di Pantura Bisa Produksi 4 Juta Ton Nila Salin Setiap Panen

Nasional
Istana Sebut Pansel Capim KPK Diumumkan Mei ini

Istana Sebut Pansel Capim KPK Diumumkan Mei ini

Nasional
Deret 9 Kapal Perang Koarmada II yang Dikerahkan dalam Latihan Operasi Laut Gabungan

Deret 9 Kapal Perang Koarmada II yang Dikerahkan dalam Latihan Operasi Laut Gabungan

Nasional
Jumlah Kementerian sejak Era Gus Dur hingga Jokowi, Era Megawati Paling Ramping

Jumlah Kementerian sejak Era Gus Dur hingga Jokowi, Era Megawati Paling Ramping

Nasional
Jokowi Sebut Ada 78.000 Hektar Tambak Udang Tak Terpakai di Pantura, Butuh Rp 13 Triliun untuk Alih Fungsi

Jokowi Sebut Ada 78.000 Hektar Tambak Udang Tak Terpakai di Pantura, Butuh Rp 13 Triliun untuk Alih Fungsi

Nasional
Spesifikasi 2 Kapal Patroli Cepat Terbaru Milik TNI AL

Spesifikasi 2 Kapal Patroli Cepat Terbaru Milik TNI AL

Nasional
Jokowi Panen Ikan Nila Salin di Tambak Air Payau di Karawang

Jokowi Panen Ikan Nila Salin di Tambak Air Payau di Karawang

Nasional
Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum Caleg yang Mendebatnya

Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum Caleg yang Mendebatnya

Nasional
Kejar Pemerataan Dokter Spesialis, Kemenkes Luncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RS Pendidikan

Kejar Pemerataan Dokter Spesialis, Kemenkes Luncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RS Pendidikan

Nasional
Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

Nasional
Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Nasional
Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com