Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Grup WA Pelajar | Megawati Cuek ke Surya Paloh

Kompas.com - 04/10/2019, 06:01 WIB
Bayu Galih

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi demonstrasi yang dilakukan mahasiswa dan pelajar pada Senin (30/9/2019) masih menjadi berita yang diminati pembaca hingga Kamis (3/10/2019).

Salah satu yang diminati pembaca adalah terkait percakapan dalam grup WhatsApp pelajar yang sempat viral di media sosial.

Awalnya, netizen mengunggah tangkapan layar percakapan yang dinarasikan sebagai grup WA pelajar STM di sekitar Jakarta.

Percakapan berisi para pelajar yang mencari koordinator untuk menagih bayaran aksi demonstrasi.

Akan tetapi, banyak yang netizen yang menyebut bahwa aksi tersebut hanya manipulasi. Setelah dicek melalui aplikasi seperti TrueCaller, diketahui nomor yang ada dalam percakapan mengarah ke identitas pemilik nomor yang diduga polisi.

Bareskrim Polri berusaha menyanggah informasi yang menyebutkan bahwa polisi melakukan manipulasi percakapan grup WA yang viral itu. Kemudian, Bareskrim melakukan konferensi pers pada Rabu (2/10/2019) terkait dugaan pelaku.

Bantahan Bareskrim Polri itu menjadi babak baru terkait polemik grup WA pelajar.

Selengkapnya dapat Anda baca dalam tautan ini: Babak Baru Kasus Viralnya Grup WhatsApp Pelajar STM yang Bahas Bayaran Demo...

Perkembangan terakhir, polisi telah menetapan tujuh tersangka terkait percakapan grup WA itu.

Sebagian di antara mereka adalah pelajar di bawah umur. Ini menyebabkan polisi menerapkan diversi atau memperlakukan mereka di luar peradilan pidana umum.

Artikelnya dapat Anda baca: Tujuh Kreator WAG STM Ditetapkan sebagai Tersangka

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com