Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres: Masyarakat Harus Dimajukan Masjid

Kompas.com - 04/10/2019, 04:10 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan, masjid tak hanya dibangun untuk beribadah, tetapi juga memiliki fungsi ekonomi. Hal itu sejalan dengan program pemerintah yang paling menonjol, yakni mengurangi kemiskinan.

"Dengan masjid yang makmur, maka Indonesia menjadi unggul," ujar Kalla dalam acara pelantikan pengurus Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jawa Timur di Islamic Center, Surabaya, Kamis (3/10/2019).

Baca juga: Jusuf Kalla Minta Masjid Ikut Menghapuskan Kemiskinan

Ia menyatakan, masjid memiliki peluang besar untuk turut menyejahterakan masyarakat di sekelilingnya.

Hal itu terlihat saat masjid dipenuhi pedagang sebelum maupun seusai salat Jumat atau hari besar Islam lainnya.

Wapres menilai di situ salah satu fungsi masjid dalam meningkatkan perekonomian masyarakat sekitarnya. Hal tersebut, kata Kalla, harus lebih dioptimalkan.

"Banyak sekarang masjid kalau habis Jumatan penuh dengan pedagang. Alhamdulillah berjalan. Jangan dilarang, biarkan saja. Jadi laku barang-barang umat di situ," tutur dia.

Wapres pun meminta usaha kecil dapat dibina dan ditingkatkan melalui masjid. Dengan demikian bukan hanya masjidnya yang maju dan indah, tetapi masyrakat sekelilingnya pun terbantu.

Baca juga: Kenangan Wapres Kalla, Pernah Dijewer Saat Main di Masjid

"Bagaimana menghubungkan bank syariah atau bank biasa dengan masjid. Bikin pelatihan-pelatihan di masjid. Undang orang (dari Kementerian) Perindustrian untuk berbicara bagaimana insdustri kecil bisa dikelola dan sebagainya," ujar Wapres.

"Karena ini adalah masjid masyarakat, jadi masyarakat harus dimajukan dengan Dewan Masjid," sambung dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com