Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Amankan 649 Orang Pasca-kerusuhan di Gedung DPR/MPR Senin Kemarin

Kompas.com - 01/10/2019, 12:18 WIB
Devina Halim,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi mengamankan 649 orang dalam kerusuhan yang terjadi di sekitar Gedung MPR/DPR, Jakarta, pada Senin (30/9/2019).

Ratusan orang tersebut diamankan oleh Polda Metro Jaya, Polres Jakarta Utara, Jakarta Pusat, dan Jakarta Barat.

Namun, belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka karena seluruhnya masih dalam proses penyelidikan.

"Di Polda Metro Jaya 380 orang, Polres Jakarta Utara 36 orang, Polres Jakarta Pusat 63 orang, Polres Jakarta Barat 170 orang. Totalnya 649 orang," ucap Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo di Gedung Divisi Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (1/10/2019).

Baca juga: Rusuh di Sekitar Gedung DPR, 210 Orang Dibawa ke Rumah Sakit

Sebanyak 36 orang yang diamankan di daerah Jakarta Utara, menurut Dedi, merupakan terduga perusuh yang menyamar dengan mengenakan seragam sekolah.

Ratusan orang tersebut disebut sebagai terduga perusuh karena diduga menyerang aparat dan merusak fasilitas publik.

"Mereka menyerang aparat menggunakan batu, molotov, melakukan pembakaran, dan pengrusakan fasilitas publik," tutur dia.

Berdasarkan keterangan polisi, sasaran dari para terduga perusuh tersebut adalah menggagalkan pelantikan anggota DPR, DPD, dan MPR periode 2019-2024 hari ini.

"Diduga kuat menggagalkan pelantikan anggota DPR/MPR hari ini, kalau gagal mereka juga akan menggagalkan pelantikan presiden mendatang,” kata Dedi.

Baca juga: 2 Mahasiswa Kendari Tewas Saat Demo, 13 Polisi Ditahan

Sebelumnya, gelombang aksi massa yang mengkritik rancangan undang-undang (RUU) KUHP, UU KPK yang sudah direvisi, dan sejumlah RUU lain mengakibatkan gedung wakil rakyat tersebut kembali dibanjiri massa pada Senin (30/9/2019).

Massa yang datang beragam pada aksi kemarin. Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah, Universitas Trisakti, Universitas Indonesia, hingga Universitas Negeri Jakarta turun ke jalan.

Sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), yaitu Lembaga Bantuan Hukum (LBH) dan Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) juga bergabung dalam massa.

Massa semakin ramai setelah bergabung kelompok buruh hingga pelajar STM.

Baca juga: Drama 7 Jam Rusuh Demonstran di Sekitar Gedung DPR...

Sayangnya, protes di seputaran Gedung DPR RI tak berjalan mulus. Sekitar pukul 16.38 WIB, aksi demo tersebut mulai rusuh.

Rusuh dimulai ketika polisi menembakan gas air mata ke arah demonstran yang sebagian besar adalah para pelajar di sekitar Palmerah, tepatnya di Jalan Tentara Pelajar dan Jalan Gelora.

Situasi Jalan Gatot Subroto dan kawasan Semanggi, tepatnya di sekitar Kampus Atma Jaya, Plaza Semanggi, dan gedung Polda Metro Jaya mulai kondusif pada pukul 23.00 WIB, setelah kerusuhan antara demonstran dan polisi pecah selama hampir tujuh jam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Nasional
Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com