Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kementerian LHK Segel 62 Lahan Perusahaan yang Terbakar

Kompas.com - 30/09/2019, 08:43 WIB
Christoforus Ristianto,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) telah menyegel 62 lahan perusahaan perusahaan yang diduga terlibat dalam kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Sumatera dan Kalimantan.

"Data terbaru 28 September 2019, 62 lahan yang terbakar milik perusahaan telah disegel," kata Kepala Biro Humas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Djati Witjaksono Hadi dalam keterangan tertulisnya, Minggu (29/9/2019).

Penyegelan terhadap lahan perusahaan itu bertambah, sebelumnya hanya 56 lahan. Penyegelan dilakukan oleh Direktorat Jenderal Penegakan Hukum LHK.

Baca juga: Kapolda Kalbar: 504.000 Warga Kena ISPA Dampak Asap Karhutla

Sementara untuk titik panas atau hotspot ada 263 titik. Jumlah itu semakin menurun dari sebelumnya mencapai ribuan titik panas.

Kendati demikian, ada sebagian wilayah mengalami kenaikan jumlah hotspot, yaitu Jambi 34 titik, Sumatera Selatan 50 titik, Kalimantan Barat 2 titik, Kalimantan Tengah 48 titik, dan Kalimantan Selatan 31 titik.

Beberapa daerah rawan karhutla juga ada yang mengalami penurunan hotspot, yaitu Riau dengan 1 titik dan Kalimantan Timur 14 titik.

"Menteri LHK, Siti Nurbaya, sudah meminta perhatian para Gubernur, sekaligus agar terus memantau serta memberi arahan untuk Satgas dan tim lapangan," kata Djati.

Kompas TV Total lahan yang terbakar luasnya mencapai puluhan ribu hektar dan semuanya terbagi dalam wilayah milik 6 korporasi perkebunan. Sebelumnya beberapa perusahaan di lokasi lain yang terbukti terlibat telah dikenakan pencabutan izin penggunaan lahan. 6 pihak korporasi tersebut kini sedang diperiksa oleh 3 Polres yang berbeda terhadap dugaan pembakaran lahan yang terjadi di berbagai daerah di Provinsi Lampung. #Karhutlah #Kebakaranhutan #Lampung
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com