Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Demonstran Menderita Pendarahan Berat di Kepala

Kompas.com - 25/09/2019, 12:40 WIB
Christoforus Ristianto,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang mahasiswa bagian dari demonstrasi menolak RKUHP dan UU KPK hasil revisi, Selasa (24/9/2019) kemarin, mengalami cidera berat di bagian kepala.

Mahasiswa malang yang belum dapat diungkap identitasnya tersebut masih dirawat intensif di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Kebayoran, Jakarta Selatan.

Direktur RSPP dr. Kurniawan Iskandarsyah mengatakan, yang bersangkutan kemungkinan membutuhkan perawatan dalam waktu cukup lama karena terdapat retak pada tulang tengkorak.

"Mahasiswa yang dirawat di ICU ini karena mengalami cidera kepala dengan pendarahan, maka butuh waktu lama," ujar Kurniawan dalam konferensi pers di kantornya, Rabu (25/9/2019).

"Ada trauma (terkena benda) tumpul karena kompresi tulang kepala di daerah pariental kanan yang menyebabkan pendarahan sub subarachnoid hemorrhage. Dekarang dirawat di ICU, kondisi relatif stabil," lanjut dia.

Baca juga: Rekam Pengeroyokan di Samping JCC, Wartawan Kompas.com Diintimidasi Polisi

Ia tak dapat memastikan berapa waktu yang dibutuhkan mahasiswa tersebut sampai kondisinya pulih.

"Belum bisa kami pastikan. Biasanya satu minggu. Namun, saat ini pasien dalam kesadaran penuh, memang ada pendarahan sehingga membutuhkan observasi di ruang intensif," lanjut dia.

Ada dua mahasiswa lain yang turut dirawat karena mengalami luka di bagian kepala. Namun, luka pada dua mahasiswa itu tidak separah rekannya. Hanya memerlukan perawatan berupa jahitan.

Keduanya juga mengalami muntah-muntah dan dehidrasi akibat menghirup gas air mata terlalu banyak.

Salah satu dari dua mahasiswa tersebut mengalami trauma tulang belakang. Namun, tak memerlukan tindakan operasi.

"Trauma tulang belakang limbal kondisi juga baik. Saat ini, tidak memerlukan tindakkan operasi atau apapun jadi kita melakukan konserfatif saja," ujar dia.

Baca juga: Penolakan RKUHP Masif, Wapres Minta DPR dan Pemerintah Dialog dengan Publik

Meski demikian Kurniawan memastikan, kondisi pasien pada Rabu ini dalam kondisi baik dan dirawat di ruang perawatan umum.

RSPP sendiri, sejak Selasa malam, kedatangan total 90 pasian yang merupakan demonstran di depan Gedung DPR/MPR. Namun, 87 orang di antaranya sudah dipulangkan dan tersisa tiga mahasiswa yang sedang menjalani perawatan.

Pihak RSPP belum bersedia mengungkap identitas korban yang dirawat.

 

Kompas TV Polisi juga sempat menembakkan gas air mata ke arah kerumunan. Massa pun berhamburan membubarkan diri menjauh dari gedung DPR. Massa membubarkan diri dengan berlari ke dalam Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta. Sejumlah mahasiswa kelelahan dan pingsan. Beberapa di antaranya juga berjatuhan terkena efek gas air mata. Tembakan gas air mata juga dilakukan di depan gerbang utama DPR. Ini adalah visual detik-detik polisi menembakkan gas air mata. Tak lama setelah ditembakkan, massa pun langsung membubarkan diri menjauhi gerbang DPR. #ruukpk #demomahasiswa #rkuhp
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com