Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video Xanana Gusmao Cium Kening Habibie, Ini Penjelasannya

Kompas.com - 12/09/2019, 18:22 WIB
Ardito Ramadhan,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah video yang menggambarkan mantan Presiden Timor Leste Xanana Gusmao menjenguk Presiden ketiga Republik Indonesia Bacharuddin Jusuf Habibie viral di dunia maya.

Ketua Dewan Pengurus The Habibie Center, Dewi Fortuna Anwar mengatakan, peristiwa itu terjadi di kamar perawatan Habibie di RSPAD Gatot Soebroto pada akhir Juli 2019 lalu.

"(Peristiwanya tanggal) 22 Juli 2019, pukul 10.00-11.00," kata Dewi saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (12/9/2019) sore.

Dalam video itu Xanana yang mengenakan kemeja batik tampak berada di samping tempat tidur tempat Habibie berbaring.

Xanana terlihat sedikit membungkukkan badannya sehingga kepala Xanana dan Habibie hampir sejajar.

Baca juga: Kesan Luhut Binsar Panjaitan Diminta Jadi Dubes oleh BJ Habibie

Keduanya bertatapan ketika Xanana Gusmao mengucapkan beberapa kata sambil menepuk-nepuk bagian dada Habibie yang tertutup selimut.

Setelah itu, Xanana mengecup dahi Habibie yang dibalas dengan pelukan Habibie.

Tangan Habibie tampak merangkul leher Xanana yang membuat kepala Xanana jatuh ke atas dada Habibie.

Habibie kemudian terlihat mengelus tengkuk kepala Xanana. Video berdurasi sekira 16 detik itu pun terasa sangat mengharukan.

Dewi menuturkan, peristiwa itu disaksikan oleh beberapa orang, antara lain Duta Besar Timor Leste Alberto Xavier Parreira Carlos serta beberapa kerabat Habibie lainnya.

Dalam akun Facebook-nya, Alberto juga mengunggah momen haru tersebut pada Kamis pagi tadi.

"OUR DEEPEST CONDOLENCES. We will always remember you, BAPAK," tulis Alberto dalam unggahannya.

Xanana memang mempunyai hubungan yang cukup spesial dengan Habibie.

Dia sempat menjadi tahanan politik pada masa pemerintahan Soeharto bebas pada masa kepresidenan Habibie yang menggantikan Soeharto selepas berakhirnya Orde Baru.

Di samping itu, Habibie juga punya peran dalam kemerdekaan Timor Leste.

Baca juga: Saat Habibie Analogikan Diri Nahkoda, Kendalikan Indonesia yang Nyaris Karam

Pada 1999, digelar referendum di provinsi Timor Timur yang menghasilkan warga Timor Timur ingin merdeka memisahkan diri dari Indonesia. Saat itu, Habibie merupakan Presiden Indonesia.

Diberitakan belumnya, Habibie meninggal dunia di RSPAD Gatoto Soebroto pada Rabu kemarin pukul 18.05 WIB. 

Menurut pihak keluarga, Habibie meninggal dunia karena sudah berusia tua sehingga sejumlah organ dalam tubuhnya mengalami degenerasi. Salah satunya adalah jantung.

Jenazah Habibie telah dikebumikan di samping makam istrinya, Ainun Habibie, di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Kamis siang tadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com