Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesan Luhut Binsar Panjaitan Diminta Jadi Dubes oleh BJ Habibie

Kompas.com - 12/09/2019, 17:17 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan memiliki kesan tersendiri terhadap almarhum Presiden RI ke-3 Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie.

Pasalnya, Luhut pernah diminta dan dilantik langsung oleh BJ Habibie untuk menjadi Duta Besar Singapura pada tahun 1999-2000.

"Waktu saya jadi dubes, beliau yang lantik, beliau minta. Itu satu momen sangat berkesan dalam hidup karena saya dipanggil sendiri oleh beliau untuk jadi Dubes RI, 'Pak Luhut ini tugas negara. Pak Luhut jadi dubes," ujar Luhut menirukan ucapan Habibie kala itu.

Luhut mengatakan, saat itu dirinya menyampaikan kepada BJ Habibie bahwa dia akan pensiun dari tentara.

Baca juga: Luhut: Habibie adalah Seorang Demokrat Sejati

Namun, Habibie menolak dan malah meminta Luhut untuk memperbaiki hubungan Indonesia dengan negara lainnya.

"Beliau bilang tidak bisa, 'Pak Luhut harus memperbaiki hubungan dengan negara-negara lain'. Itu momen yang tak terlupakan," ujar Luhut.

BJ Habibie sendiri wafat pada usia 83 tahun usai menjalani perawatan intensif di RSPAD Gatot Subroto sejak 1 September 2019 lalu.

Pada Rabu (11/9/2019) pukul 18.05 WIB, BJ Habibie menghembuskan napas terakhir setelah seluruh keluarganya dipanggil dan mendampinginya.

Kompas TV Presiden Jokowi menjadi inspektur upacara pada pemakaman Presiden Ke-3 BJ Habibie di TMP Kalibata Jakarta Selatan Kamis, 12 September 2019. Suara Presiden Jokowi terdengar bergetar saat membacakan apel persada. "Saya Presiden RI atas nama negara, bangsa, dan Tentara Nasional Indonesia dengan ini mempersembahkan ke persada ibu pertiwi jiwa raga dan jasa-jasa almarhum: nama Prof Ir Bacharuddin Jusuf Habibie," kata Jokowi. Jokowi turut mendoakan agar Habibie dapat diterima di sisi-Nya. Setelah itu, jenazah Habibie diantarkan ke tempat peristirahatan terakhir. #presidenjokowi #pemakamanhabibie
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Nasional
Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Nasional
Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

Nasional
Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

Nasional
Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com