JAKARTA, KOMPAS.com - Dua terduga teroris berinisial HS alias Abu Zufar dan BL alias Salman diduga terkait dengan rangkaian peristiwa bom Surabaya pada 2018.
Rangkaian bom terjadi di tiga gereja di Surabaya, yaitu Gereja Maria Tak Tercela, Gereja Kristen Indonesia (GKI), dan Gereja Pantekosta Pusat. Selain itu, di Mapolrestabes Surabaya.
"Beberapa orang itu sangat terkait erat dengan bom Surabaya. Minimal mengetahui proses perencanaan bom Surabaya, baik yang di tempat ibadah maupun serangan Polrestabes Surabaya," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (26/8/2019).
Dugaan tersebut muncul karena keterlibatan kedua terduga teroris dalam pertemuan para pemimpin atau amir kelompok teroris wilayah Jawa Timur.
Baca juga: Polisi Dalami Apakah Keluarga Terduga Teroris yang Rampok Toko Emas Terpapar Radikalisme
HS diketahui merupakan amir Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Madura dan BL merupakan amir JAD Lamongan.
"Tanggal 12 Mei 2018, ikut dalam pertemuan amir wilayah Jawa Timur, yang dilaksanakan di wilayah Sidoharjo sehari sebelum kasus Bom Surabaya di beberapa gereja dan penyerangan suicide bomber 1 keluarga di Polrestabes Surabaya," ujar dia.
HS diamankan di Sampang, Jawa Timur, pada Kamis (22/8/2019). Sementara itu, BL ditangkap di Lamongan, Jawa Timur, pada hari yang sama.
Penangkapan keduanya merupakan bagian dari kegiatan tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri selama 22-24 Agustus 2019 di Jatim.
Pada periode itu, tim Densus mengamankan tiga terduga teroris lainnya di Blitar, Jawa Timur. Ketiganya ditangkap pada Jumat (23/8/2019).
Mereka terdiri dari KJ, S, dan IP alias Aslan. KJ merupakan anggota JAD Blitar.
Baca juga: Dalam 3 Hari, Densus 88 Tangkap 6 Terduga Teroris
Sementara itu, S dan IP merupakan anggota JAD Blitar pimpinan Lutfi alias Goper, yang sudah ditangkap pada 3 Agustus 2018.
Terakhir, terduga teroris yang diamankan adalah YT alias Nukud di Magetan, Jawa Timur, pada Sabtu (24/8/2019).
YT diamankan usai melakukan pencurian di Toko Emas Morodadi di Kecamatan Barat, Kabupaten Magetan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.