Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan TNI AD Lakukan Tes Tambahan untuk Enzo Zenz Allie

Kompas.com - 13/08/2019, 18:16 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polemik mengenai taruna Akademi Militer keturunan Prancis bernama Enzo Zenz Allie muncul setelah akun media sosialnya diketahui memuat konten berkaitan dengan organisasi terlarang Hizbut Tahrir Indonesia.

Pihak TNI Angkatan Darat kemudian memberi tanggapan dengan melakukan penelusuran, hingga kemudian memutuskan untuk mempertahankan Enzo Allie di Akademi Militer.

Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa mengatakan, sejak polemik Enzo ini mengemuka, TNI AD ingin membuka diri kepada semua pihak.

Namun, TNI AD juga tak ingin terpengaruh oleh informasi simpang siur yang beredar di masyarakat.

"Makanya kami lakukan penilaian tambahan untuk memastikan bahwa kami tidak salah," kata Andika saat konferensi pers di Kantor Mabes TNI AD, Jalan Veteran, Jakarta, Selasa (13/8/2019).

"Yang kami nilai, yang bersangkutan (Enzo) berdasarkan penilaian awal menggunakan alat ukur itu. Mereka yang diterima memang memenuhi syarat," ujar dia. 

Baca juga: Polemik Enzo Allie, TNI AD Janji Perbaiki Rekrutmen Taruna Militer

Andika mengatakan, untuk memutuskan apakah Enzo Allie terpapar ideologi radikal, TNI AD mencari tahu dengan menggunakan metode ilmiah.

Metode itu baik di tahapan tes awal tentang psikologi dan ideologi, maupun di tes tambahan yang baru saja dilaksanakan.

Hasilnya, menurut Andika, terbukti bahwa nilai yang didapat Enzo tidak menunjukkan dugaan tersebut.

Berdasarkan kesimpulan atas tes tambahan dari alat ukur alternatif yang dilakukan TNI AD pada 10-11 Agustus 2019 lalu.

Hasilnya, Enzo memiliki nilai 84 persen atau 5,9 dari maksimal 7 untuk Indeks Moderasi Bernegara. Hasil ini menyebabkan Enzo dipertahankan di Akademi Militer.

Baca juga: Enzo Allie Tetap di Akmil Berkat Tes Tambahan yang Melibatkan Eksternal

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Nasional
Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Nasional
Ditanya soal Ikut Dorong Pertemuan Megawati-Prabowo, Jokowi Tersenyum lalu Tertawa

Ditanya soal Ikut Dorong Pertemuan Megawati-Prabowo, Jokowi Tersenyum lalu Tertawa

Nasional
Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

Nasional
Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Nasional
Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Nasional
Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Nasional
PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

Nasional
Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Nasional
Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Nasional
Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Nasional
PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

Nasional
Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com