Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/08/2019, 16:44 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Keputusan TNI untuk mempertahankan siswa taruna Akademi Militer (Akmil) Enzo Zenz Allie didasarkan pada tes tambahan yang melibatkan pihak lain atau eksternal TNI.

Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa menjelaskan, tes tambahan kepada Enzo digelar tanggal 10 dan 11 Agustus 2019. Hasilnya keluar sehari kemudian.

"Kami menggunakan alat ukur yang digunakan pihak lain. Tetapi kami yakinkan tim ini merupakan tim yang sudah punya pengalaman dan sangat ilmiah," ujar Andika dalam konferensi pers di Kantor Mabes AD, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Selasa (12/8/2019).

Tidak dijelaskan pihak mana yang dilibatkan dalam tes tambahan atas Enzo tersebut.

Baca juga: BIN Minta Tudingan terhadap Taruna Akmil Enzo Allie Harus Obyektif

Namun, tes tambahan tidak hanya dialamatkan pada Enzo seorang, melainkan pada seluruh siswa Akmil yang jumlahnya 364 orang.

Andika memastikan alat ukur tes tambahan tersebut sudah teruji keakuratan dan validitasnya. Sebab, tes itu adalah hasil studi selama delapan tahun.

Tes tambahan pada Enzo itu pun menunjukkan, pemuda keturunan Perancis tersebut mendapatkan nilai 84 persen atau 5,9 dari poin maksimal 7 dalam hal indeks moderasi bernegara.

"Jadi tidak dilakukan oleh kami saja. Konklusi dari penilaian kami terhadap Enzo, ini (dari alat ukur pihak lain)," kata dia.

Baca juga: TNI AD Periksa Lebih Ilmiah Enzo untuk Cegah Paham Anti-Pancasila

Sosok Enzo di Akmil TNI pertama kali diketahui publik melalui akun Instagram @puspentni. Video yang diunggah di akun tersebut menggambarkan percakapan antara Enzo dengan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.

Uniknya, percakapan dilakukan dengan bahasa Perancis. Keduanya tampak fasih menggunakan bahasa Perancis dalam percakapannya.

Hadi menanyakan latar belakang Enzo.

Enzo pun menjelaskan bahwa ia merupakan anak dari pasangan almarhum Jeans Paul Francois Allie, warga negara Perancis dan Siti Hajah Tilaria, warga negara Indonesia asal Sumatera Utara.

Di sela percakapan itu, Hadi juga menanyakan "kamu ingin jadi apa?" kepada Enzo.

Dengan lantang, Enzo menjawab, "siap, infanteri komando (Kopassus)!" dengan tatapan tajam.

Baca juga: 6 Fakta Enzo Taruna Akmil Keturunan Perancis, Pilih WNI karena Ingin Jadi TNI hingga Sewa Pelatih Fisik

Belakangan beredar foto yang bersumber dari akun media sosialnya sendiri. Foto itu menggambarkan Enzo sedang memegang bendera tauhid.

Rumor pun merebak. Enzo dicurigai pendukung organisasi terlarang, Hizbut Thahrir Indonesia (HTI).

Setelah itu, TNI pun menggelar tes pada Enzo. Jenderal Andika memastikan, TNI akan tetap mempertahankan Enzo sebagai siswa Akmil karena dinilai aman dari sisi pengetahuan kebangsaan dan kenegaraannya.

 

Kompas TV Pondok Pesantren Al Bayan Anyer, Serang, Banten tempat enzo menimba ilmu memastikan mantan siswanya itu setia pada NKRI dan tidak terpapar paham radikalisme. Pihak pesantren yakin Enzo memang layak masuk akademi militer yang sudah menjadi cita-citanya. #EnzoZenzAllie #PesantrenAlBayan #DugaanSimpatisanHTI
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Terkini Lainnya

Pakar Hukum: Menangkan Gugatan Pilpres di MK Nyaris Mustahil

Pakar Hukum: Menangkan Gugatan Pilpres di MK Nyaris Mustahil

Nasional
Ditanya Soal Jatah Kursi di Kabinet Mendatang, Zulhas Serahkan ke Presiden Terpilih

Ditanya Soal Jatah Kursi di Kabinet Mendatang, Zulhas Serahkan ke Presiden Terpilih

Nasional
TPN: Hak Angket Sudah Jadi Sikap Partai, pada Dasarnya Akan Kami Gulirkan

TPN: Hak Angket Sudah Jadi Sikap Partai, pada Dasarnya Akan Kami Gulirkan

Nasional
KPU Usahakan Rekapitulasi Provinsi Papua dan Papua Pegunungan Selesai Malam Ini

KPU Usahakan Rekapitulasi Provinsi Papua dan Papua Pegunungan Selesai Malam Ini

Nasional
Bareskrim Gagalkan Peredaran 10.000 Butir Ekstasi, 1 Residivis Narkoba Ditangkap

Bareskrim Gagalkan Peredaran 10.000 Butir Ekstasi, 1 Residivis Narkoba Ditangkap

Nasional
Didakwa Kasus Kepemilikan Senpi Ilegal, Dito Mahendra: Ini Masalah yang Dibesar-Besarkan

Didakwa Kasus Kepemilikan Senpi Ilegal, Dito Mahendra: Ini Masalah yang Dibesar-Besarkan

Nasional
2 Menterinya Dipanggil Jokowi, PKB Bantah Diajak Ikut Dukung Prabowo-Gibran

2 Menterinya Dipanggil Jokowi, PKB Bantah Diajak Ikut Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Airlangga Sebut Wacana Jokowi Pimpin Koalisi Besar Belum Pernah Dibicarakan

Airlangga Sebut Wacana Jokowi Pimpin Koalisi Besar Belum Pernah Dibicarakan

Nasional
KPK Panggil Wakil Ketua MPR Jadi Saksi Korupsi APD Covid-19

KPK Panggil Wakil Ketua MPR Jadi Saksi Korupsi APD Covid-19

Nasional
Bea Cukai Pangkalan Bun Gagalkan Penyelundupan 50 Bungkus Rokok Ilegal

Bea Cukai Pangkalan Bun Gagalkan Penyelundupan 50 Bungkus Rokok Ilegal

Nasional
90 Proyek Strategis Nasional Belum Selesai, Jokowi Tambah 14 Proyek Lagi

90 Proyek Strategis Nasional Belum Selesai, Jokowi Tambah 14 Proyek Lagi

Nasional
Pimpinan Baleg Usul Kegiatan DPR Terpusat di Jakarta, tapi Ditolak Pemerintah

Pimpinan Baleg Usul Kegiatan DPR Terpusat di Jakarta, tapi Ditolak Pemerintah

Nasional
KPK Periksa Eks Dirut Garuda Emirsyah Satar dan 9 Terpidana Korupsi Jadi Saksi Dugaan Pungli di Rutan

KPK Periksa Eks Dirut Garuda Emirsyah Satar dan 9 Terpidana Korupsi Jadi Saksi Dugaan Pungli di Rutan

Nasional
Netralitas Jokowi Disorot dalam Sidang PBB, Airlangga: Itu Biasa ...

Netralitas Jokowi Disorot dalam Sidang PBB, Airlangga: Itu Biasa ...

Nasional
Jokowi Dinilai Coba Antisipasi PKB Jadi Motor Hak Angket

Jokowi Dinilai Coba Antisipasi PKB Jadi Motor Hak Angket

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com