Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Kejar 5 Pelaku Pengeroyokan Kapolsek Patumbak

Kompas.com - 12/08/2019, 18:18 WIB
Devina Halim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi sudah mengidentifikasi lima pelaku pengeroyokan terhadap AKP Ginanjar, Kapolsek Patumbak, Medan, Sumatera Utara, saat penangkapan bandar narkoba, 8 Agustus 2019.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, kelima terduga pelaku masih dalam pengejaran.

"Pengeroyokan yang melibatkan beberapa orang terkait penyalahgunaan narkoba di Sumut sudah berhasil diidentifikasi untuk pelakunya, 5 pelaku. Ini masih dikejar," ujar Dedi di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (12/8/2019).

Baca juga: Kapolsek Dikeroyok, Bandar Narkoba Ditembak hingga Akhirnya Tewas

Saat ini, kata Dedi, kondisi Ginanjar sudah stabil. Polri pun berharap para pelaku dapat segera tertangkap.

"Sudah stabil. Moga-moga dalam waktu dekat 5 pelaku ini bisa ditangkap," tuturnya.

Pengeroyokan itu terjadi saat Ginanjar dan jajaran Polsek Patumbak menggerebek kampung narkoba di Jalan Karya Marindal I Gang Rukun, pada 8 Agustus 2019.

Polisi pun berhasil menangkap tiga pengedar narkoba, yaitu U (49), K (30), dan S (29).

Baca juga: Fakta Bandar Narkoba Keroyok Kapolsek, Pelaku Tewas Ditembak hingga Sempat Lompat ke Parit

Setelah diamankan, ketiga tersangka diinterogasi petugas. Polisi lalu mendapatkan nama bandar besarnya.

"Mereka (ketiga tersangka) mengaku bahwa sabu yang dijual berasal dari bandar berinisial A," kata Kasat Narkoba Polrestabes Medan AKBP Raphael Sandy Cahya Priambodo, Sabtu (10/8/2019).

Mendapat informasi itu, Ginanjar beserta anggota lantas melakukan pengembangan dan mencari rumah bandar besar berinisial A di Jalan Marindal I Pasar IV Gang Keluarga, Kecamatan Patumbak.

Baca juga: Kronologi Kapolsek Dikeroyok Bandar Narkoba Saat Penggerebekan hingga Luka-luka

Polisi melihat tersangka A sedang duduk di depan rumah, seperti menunggu pembeli sabu datang. Mengetahui petugas datang, A melarikan diri menuju jalan besar.

Dalam pengejaran, sesampainya aparat kepolisian di jalan besar, ternyata tersangka tidak sendirian.

A dan sekitar 20 teman lantas mengeroyok AKP Ginanjar dan anggota Polsek Patumbak lain dengan senjata tajam.

"Kapolsek Patumbak AKP Ginanjar mengalami luka di wajah, tepatnya pipi kiri di bawah mata dan lengan. Kemudian dia dilarikan oleh anggotanya ke RS Colombia guna mendapatkan perawatan medis," ujar Raphael.

Baca juga: Kapolsek Dikeroyok Bandar Narkoba Saat Penggerebekan, Wajahnya Luka-luka

Satres Narkoba dan Tim Pegasus Polrestabes Medan yang menerima informasi bahwa Kapolsek Patumbak dianiaya bandar narkoba langsung melakukan pengejaran di seputar rumah tersangka.

A akhirnya dibekuk saat bersembunyi di kamar mandi milik salah seorang warga.

Setelah tertangkap dan hendak digelandang polisi untuk mencari barang bukti lainnya di Jalan Marindal belakang Pabrik Alumex, A justru melawan dan mencoba melarikan diri.

Baca juga: Soal Bandar Narkoba, Kompolnas: Tembak Saja di Tempat

Saat itu A sempat melompat ke parit dalam kondisi terluka. Polisi pun sudah memberikan tembakan peringatan dan meminta pelaku menyerah.

Petugas pun melakukan tindakan tegas dengan menembak tersangka.

A yang sudah tak berdaya sempat dibawa polisi ke RS Bhayangkara Medan untuk mendapatkan perawatan. Namun, setelah beberapa jam dirawat, A meninggal dunia.

Kompas TV AKP Ginanjar Fitriadi yang merupakan Kapolsek Patumbak harus menjalani perawatan secara intensif di rumah sakit setelah dianiaya sekitar 20 orang anggota komplotan pengedar narkoba di kawasan Patumbak, Medan. Saat kejadian AKP Ginanjar Fitriadi sedang menangkap seorang pengedar narkoba dalam sebuah penggerebekan di salah satu kampung narkoba. Polisi saat ini masih memburu para pelaku pengeroyokan. Sementara itu polisi terus melakukan penggerebekan narkoba pada sejumlah lokasi di Medan. Jumat (9/8/2019) lalu personel polisi dari Satnarkoba Polrestabes Medan menggerebek 3 lokasi yang diduga rawan peredaran narkoba yaitu bantaran rel kereta api tembung, Jalan Cahaya Medan dan kawasan Laut Dendang, Kabupaten Deli Serdang. Dari ketiga lokasi ini polisi menangkap sejumlah orang dan menyita barang bukti berupa narkoba jenis sabu. #KapolsekDikeroyok #GrebegKampungNarkoba #Patumbak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com