JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Ketua DPR, Setya Novanto mengaku sengaja memelihara kumis dan brewoknya.
Novanto mengaku memelihara kumis dan brewok itu selama ditahan di Rutan Kelas II B Gunung Sindur.
Novanto dipindahkan dari Lapas Sukamiskin ke Rutan Kelas II B Gunung Sindur. Ia menetap di Rutan Gunung Sindur selama 1 bulan.
Baca juga: Setya Novanto Mengaku Bahas Program Listrik 35.000 Megawatt Saat Sofyan Basir ke Rumahnya
Terpidana kasus korupsi pengadaan proyek kartu tanda penduduk (KTP) berbasis elektronik (e-KTP) itu dipindah setelah dianggap menyalahgunakan prosedur izin berobat ke RS Santosa Bandung.
"Iya kan di sana kebanyakan semua (narapidana) teroris. Jadi ya, saya (anggap) ini sebagai kenang-kenangan, ha-ha-ha. Asli ini," kata Novanto setelah bersaksi untuk terdakwa mantan Direktur Utama PLN Sofyan Basir di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Senin (12/8/2019).
Novanto mengaku bersyukur mendekam di Rutan Kelas II B Gunung Sindur lebih kurang 1 bulan. Sebab, di sana ia banyak memperbaiki diri.
"Kalau di Gunung Sindur itu saya bersyukur bisa di sana 1 bulan penuh. Terus di hari ke-15 itu bisa di masjid. Dan saya bersyukur yang tadinya baca Al Quran terbata-bata, akhirnya di sana bisa khatam (menamatkan)," ujar Novanto.
Baca juga: Jadi Saksi Sofyan Basir, Setya Novanto Tampil dengan Kumis dan Brewok
Kini, Novanto kembali ditahan Lapas Sukamiskin. Novanto mengaku terus menggiatkan ibadah di sana. "Ya ibadah terus, lanjutin dari Gunung Sindur," kata dia.
Novanto sebelumnya dipindahkan lantaran diketahui bersama istrinya, Deisti Astriani Tagore kedapatan berkunjung ke sebuah galeri keramik di kawasan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
Foto keduanya beredar dan menjadi perbincangan di ranah media sosial. Novanto dianggap menyalahgunakan izin berobat ke RS Santosa Bandung.
Novanto saat itu ditempatkan di blok A kamar 1.4 dengan tingkat keamanan yang ketat.
Baca juga: Setya Novanto Dijadwalkan Bersaksi di Sidang Kasus Sofyan Basir
Rutan yang lokasinya berseberangan dengan Lapas Gunung Sindur itu memiliki pengamanan super maksimum.
Setiap sel tahanan dipasangi kamera closed circuit television (CCTV) untuk memantau langsung pergerakan narapidana.
Ia juga tidak boleh dijenguk oleh siapa pun, baik istri maupun kerabat-kerabatnya selama satu bulan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.