Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini yang Harus Dipertimbangkan Pemerintah jika Beri Fleksibilitas PNS Kerja dari Rumah

Kompas.com - 09/08/2019, 16:40 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Agus mengatakan, masih banyak dari mereka yang tidak bisa mengakses teknologi dengan mudah.

“Tidak semua aparat paham menggunakan komputer, saya pikir 60 persen masih gaptek. Kan tidak semua muda-muda. Kalau (muda) berasal dari daerah, masa kecilnya kan tidak megang gadget,” ujar dia.

“ASN tugasnya melayani masyarakat. Kalau dia melayani masyarakat tapi kerja di rumah, terus bagaimana cara masyarakat (mengakses layanan), kan tidak semua masyarakat melek komputer,” kata Agus.

Lagi pula, lanjut dia, sebagian besar masyarakat ingin mengakses pelayanan secara langsung dengan menemui petugas di tempat.

Misalnya, masyarakat desa datang ke kantor untuk menemui lurahnya.

Hal yang harus dibenahi

Agus berpendapat, ada sejumlah hal yang harus diperbaiki sebelum pemerintah benar-benar menerapkan rencana fleksibilitas kerja ASN ini.

“Satu, tentu peraturan perundang-undangannya harus disesuaikan. Kedua, sistem SOP kerjanya harus diubah. Orang kerja di rumah memangnya mau dikasih gadget satu-satu? Itu kan artinya ada pembengkakan anggaran,” kata Agus.

Ia mengatakan, tugas pokok dan fungsi serta SOP kerja juga harus diubah. Misalnya, cara atasan mengoordinasikan anggotanya yang berada terpisah-pisah dengan situasi dan kondisi yang berbeda-beda.

Baca juga: Kementerian PAN-RB Usulkan PNS Bisa Bekerja di Rumah, Apa Alasannya?

Hal lain yang juga harus menjadi perhatian serius adalah tunjangan kinerja (tunkin) yang akan diberikan.

“Tunjangan kinerja kan tidak hanya target pekerjaan selesai, tapi juga dia masuk kantor apa tidak, absen. Nah pertanyaan saya, kalau dia kerja di rumah itu bagaimana tunkinnya? Kan harus diubah,” ujar dia.

Sebelumnya, Deputi SDM Aparatur Kemenpan RS Setiawan Wangsaatmaja mengatakan, Kementerian tengah membuat rencana agar PNS bisa bekerja lebih fleksibel.

"Ciri-ciri ASN 4.0 itu lebih jeli, lebih akurat, lebih cepat nanti ada fleksibilitas dalam kerja," ujar Setiawan Wangsaatmaja, seperti dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Kamis (8/8/2019).

"Jadi kami sedang rencanakan itu, kerja dari rumah bisa, kerja dari ujung sana juga bisa, nanti diatur bagaimana aturannya," lanjut dia.

Fleksibilitas kerja dinilai menjadi hal penting menyusul akan terjadinya perubahan besar profil PNS pada 2024 mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Nasional
Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com