Ia mengaku kebingungan mau mengucapkan terima kasih atas kehadiran siapa lagi sebab terlalu banyak yang minta diundang.
"Saya kok enggak diundang, saya kok enggak diundang," ucap Megawati menirukan orang-orang yang ia dengar ingin diundang datang ke Kongres PDI-P di Bali.
Ia lalu menceritakan percakapannya dengan Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto.
Baca juga: Megawati: PDI Perjuangan Dikasih Empat Kursi Menteri, Emoh!
"Enak lho, To (Hasto) kalau jadi pemenang terus. Semua orang mau merapat. Yang enggak kenal saya saja senyum manis, salaman...," katanya yang disambut tawa para kader dan tamu yang hadir di Hotel Inna Grand Bali Beach.
"Dulu mana mau Pak Jokowi.... Saya sudah merasakan ditinggal orang," kata Mega yang kembali membuat ruangan pun riuh rendah.
Jatah menteri
Persoalan jatah menteri untuk PDI-P juga tak luput disinggung oleh Megawati. Pernyataan presiden kelima RI itu membuat geger ruang kongres.
Baca juga: Gurauan Mega soal Prabowo yang Bikin Posko Kemenangan di Jawa Tengah
Pasalnya calon presiden terpilih Joko Widodo dan calon wakil presiden terpilih Ma'ruf Amin juga hadir di ruangan itu.
Awalnya, Megawati bercerita mengenai kekalahannya pada Pemilu 2004.
Susilo Bambang Yudhoyono yang kala itu terpilih menjadi presiden menawarkan sekitar delapan kursi menteri untuk diisi kader PDI Perjuangan. Megawati dengan tegas menolaknya.
Baca juga: Prabowo Hadir di Kongres PDI-P, Sandiaga: Bukti Dia Tak Baperan
Namun kini, lain cerita. PDI Perjuangan dari Pemilu 2014 hingga Pemilu 2019 berjaya, apalagi salah satu kadernya telah dua kali menjabat sebagai presiden.
"Kalau nanti (pemerintahan baru) Pak Jokowi, mesti ada menteri (untuk kader PDI-P). Mesti banyak," ujar Megawati dengan suara lantang.
Pernyataan Megawati itu disambut sorak-sorai kader PDI-P yang hadir.
"Orang kita ini pemenang pemilu dua kali. Betul tidak?" kata Megawati.
"Betul," jawab para kader serempak.
Baca juga: Di Kongres PDI-P, Prabowo Duduk Bareng Presiden Jokowi dan Megawati