Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kongres PDI-P di Bali Habiskan Anggaran Sebesar Rp 17,6 Miliar

Kompas.com - 07/08/2019, 15:42 WIB
Kristian Erdianto,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

BALI, KOMPAS.com - Wakil Bendahara DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Rudianto Tjen menuturkan, pihaknya menghabiskan anggaran sebesar Rp 17,6 miliar untuk menggelar Kongres ke-5 di Hotel Inna Grand Bali Beach, 8 hingga 10 Agustus 2019.

"Totalnya kita habis sekitar belasan miliar ya. Totalnya Rp 17,6 miliar, termasuk semua akomodasi kita siapkan, acara kongres kita siapkan semuanya," ujar Rudianto saat konferensi pers di Hotel Inna Grand Bali Beach, Rabu (7/8/2019).

Menurut Rudianto, anggaran itu digunakan untuk menyewa 1.200 kamar di 13 hotel bagi seluruh peserta kongres.

Baca juga: 610 Polisi Diterjunkan untuk Amankan Kongres V PDI-P di Bali

Diprediksi sebanyak 2.172 kader PDI-P akan hadir dalam kongres yang digelar selama tiga hari itu.

"Untuk membiayai kongres, kita lakukan gotong royong sesama kader partai dan anggota partai. Dan tiga minggu terakhir sudah kita tutup karena pendanaan gotong royong sudah cukup," kata Rudianto.

Baca juga: Akan Hadiri Kongres PDI-P, Prabowo Diundang secara Khusus oleh Megawati

Dalam kesempatan yang sama, Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto menuturkan bahwa dirinya telah mengeluarkan instruksi yang melarang adanya upaya pengumpulan dana mengatasnamakan biaya kongres.

"Surat instruksi ini sangat penting. Kami instruksikan kepada seluruh daerah terutama legislatif dan eksekutif partai untuk tidak menyalahgunakan kekuasaan, terlebih mengatasnamakan kongres," kata Hasto.

Baca juga: Presiden Jokowi, Kalla, dan Maruf Amin Akan Hadir di Kongres V PDI-P

Rencananya, Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Wakil Presiden Terpilih Ma'ruf Amin akan hadir dalam acara pembukaan kongres, Kamis (8/8/2019).

Selain itu, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri juga mengundang Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto secara khusus.

Kongres partai sedianya menjadi sarana untuk menetapkan kepemimpinan PDI-P selama lima tahun mendatang.

Kompas TV PDI Perjuangan akan menggelar kongres di Denpasar, Bali, yang dimulai Rabu (7/8/19) malam. Kongres akan diawali malam budaya dengan menampilkan tari tradisional dan berbagai kesenian. Dalam malam budaya, akan digelar doa bersama untuk kesuksesan kongres bersama sejumlah tokoh dan warga Bali. Mereka yang akan datang dan telah diundang di antaranya sejumlah tokoh dan elite partai politik koalisi Jokowi-Ma'ruf, termasuk Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Sementara itu, ketua nonaktif DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani menyatakan, kongres kelima PDI Perjuangan kali ini akan kembali memilih Megawati Soekarnoputri sebagai ketua umum. Keputusan ini sudah disepakati oleh 34 DPD PDI-P di seluruh Indonesia. Namun, menurut Puan, regenerasi di tubuh partainya tetap berjalan dengan menempatkan para kader sebagai kepala daerah. Tak hanya menyepakati Ketua Umum PDI Perjuangan periode selanjutnya, pelaksanaan kongres kelima PDI Perjuangan ini sengaja dipercepat untuk mensinergikan program partai dengan program pemerintahan Jokowi-Ma'ruf yang akan dimulai Oktober mendatang. Memilih kembali Megawati Soekarnoputri sebagai ketua umum dan mensinergikan program partai dengan program pemerintahan Jokowi-Ma'ruf. Kira-kira itu agenda kongres PDI Perjuangan yang akan dimulai pada Rabu malam nanti. Lalu, akan ada agenda apa lagi? Serta langkah-langkah apa saja yang akan diputuskan dalam kongres kelima PDI-P nanti? Simak dialognya dengan Ketua DPP PDI Perjuangan, Andreas Hugo Pereira dan analis politik UIN Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno. #PDIP #KongresPDIP #MegawatiSoekarnoputri
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com