JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar (Menlu) Negeri Retno Marsudi membuka program kerja sama perdamaian Indonesia-Afganistan di bidang Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Senin (5/8/2019).
Menlu menyatakan program ini merupakan kelanjutan dari fase I tahun 2018 mengenai Islam Wasathiyah yang menekankan pendekatan spiritual dan sosial kemanusiaan tentang pentingnya perdamaian.
"Pada fase II kali ini, Pemerintah Indonesia lebih menekankan pada pendekatan pembangunan ekonomi melalui program capacity building bidang energi dan sumber daya mineral," ujar Retno saat membuka acara.
Baca juga: Buka Munas Alim Ulama dan Konbes NU, Jokowi Ceritakan Konflik di Afganistan
Adapun tujuan program ini untuk meningkatkan kapasitas teknis sumber daya manusia Afganistan dalam mengelola potensi alam pada saat tercapainya perdamaian.
"Hal ini sejalan dengan kondisi geografis Afganistan yang kaya dengan sumber daya alam, berupa migas, mineral, dan batu bara," lanjut Retno.
Sebelumnya, Pemerintah Afganistan melalui Kementerian Minyak Bumi dan Sumber Daya Mineral mengirimkan pegawainya ke Indonesia untuk mengikuti pelatihan di Bandung dan Cepu sebanyak 65 orang.
Baca juga: Saat Diplomat Afganistan Belajar Penyelesaian Konflik dari Maluku...
Beberapa jenis pelatihan yang mereka ikuti ialah penyusunan kebijakan dan operasionalisasi industri di bidang ESDM.
Secara keseluruhan kegiatan pelatihan ini akan berakhir pada November 2019.
Kegiatan pelatihan ini terselenggara atas kerja sama Kantor Sekretariat Wakil Presiden dan Kementerian Luar Negeri serta Kementerian ESDM.