JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyatakan, berdasarkan data yang dihimpun sepanjang Januari hingga Mei 2019, terdapat 42.740 hektar hutan dan lahan terbakar.
Jumlah luas hutan dan lahan yang terbakar itu diketahui berdasarkan pengamatan citra Landsat 8 Operational Land Imager dan pemantauan lapangan.
"Kemudian juga terverifikasi dan cek lapangan, sampai bulan Mei ini kami hitung 42.740 hektar," kata Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK, Raffles B Panjaitan di Gedung KLHK, Jakarta, Kamis (1/8/2019).
Baca juga: Jokowi Janji Selesaikan Kebakaran Hutan
Raffles mengatakan, total lahan yang terbakar itu paling banyak mengenai lahan gambut. Sisanya, yang terbakar adalah lahan tanah mineral.
"Nah yang memang banyak itu di gambut 27.538 hektar, yang di mineral 15.202 hektar," ujarnya.
Berikutnya diikuti oleh tiga provinsi lain, yaitu Kalimantan Timur, Kepulauan Riau dan Kalimantan Barat.
"Kalimantan Timur seluas 5.153 hektar, Kepulauan Riau seluas 4.970 hektar, dan Kalimantan Barat seluas 2.274 hektar," kata dia.
Raffles melanjutkan, setidaknya ada enam provinsi yang saat ini masih berstatus siaga darurat kebakaran hutan dan lahan.
Enam provinsi itu adalah Riau, Kalimantan Barat, Sumatra Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Jambi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.